Monday, December 10, 2018

SISTEM ALAT GERAK ANGGOTA BADAN ATAS

A. PENDAHULUAN

Ilmu yang mempelajari tentang tulang dikenal dengan istilahosteologi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon dan logos. Skeleton pada orang dewasa terdiri atas beberapa unit terpisah yang disebut tulang (os atau osseus), termasuk ke dalam unit-unit tersebut beberapa kartilago. Tempat dua atau lebih unit (komponen) kerangka bertemu, disebut sendi, tanpa memperhatikan apakah gerakan dapat terjadi atau tidak. Sendi dalam bahasa latin disebutarticle, sehingga dari istilah ini dikenal articulatio yang berarti sendi atau persendian.
Ilmu yang mempelajari sendi disebut arthrologia yang berasal dari bahasa Latin arthros (sendi) atau bahasa Yunani arthron dan logos (imu). Tubuh manusia dapat melakukan gerak atau pergerakan dari suatu tempat lain apabila ketiga sistem tersebut diatas (sistem otot, tulang dan persendian) beserta sistem syaraf (systema nervosum) melakukan aksi secara simultan dalan satu sistem yang dikenal dengan sebutan sistem lokomotor atau sistem gerak (locomotion system).
Dan ilmu yang mempelajari tentang gerak bagian tubuh saja terkait dengan anatomi, namun terkait juga dengan bidang lain, seperti fisiologi dan biomekanika yang dikenal dengan istilahkinesiology. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani kinesis (pergerakan) dan logos.

B. Prinsip dasar terjadinya suatu gerakan

Otot harus kontraksi dan menyilangi sendi (kecuali yang melekat pada kulit atau organ tubuh).
Gerakan saat kontraksi otot: insersio è origo
Sendi: bisa satu aksis/lebih
Posisi persilangan otot terhadap aksis è arah gerakan
Otot dapat menyilangi lebih dari satu aksis sesuai dengan jumlah aksis pada sendi yang disilanginya. Otot dapat menyilangi satu sendi (monoartikuler) dan menyilangi lebih dari satu sendi ( polyartikuler)
Bidang gerakan otot selalu tegak lurus dengan aksisnya.
Aksis
Posisi Otot Terhadap Aksis
Gerakan
Sagital
Medial/inferior
Lateral/superior
Adduksi
Abduksi
Transversal
Anterior/superior
Posterior/inferior
Fleksi/antefleksi
Ekstensi/dorsole
Longitudinal
Medial/anterior
Lateral/posterior
Endorotasi
Eksorotasi

C. Bidang dan Sumbu Gerak Sendi-Sendi Ekstermitas Superior

Sebelum kita mengetahui bidang dan sumbu gerak sendi-sendi ektermitas atas mari kita review tentang arah-arah gerakan :

( Flexio : membengkokkan/ melipat sendi
( Extensio : meluruskan sendi
( Abductio : menjauhi sumbu badan
( Adductio : mendekati sumbu badan
( Rotatio : memutar sendi
( Pronasi : menelungkup
( Supinasi : menengadah

1) Sendi Bahu
Aksis
Gerakan
Gerakan pada bidang sagital
Anterversio (flexio)
Retroversio (extensio)
Gerakan pada bidang frontal
Abductio: menjauhi sumbu badan
Adductio: mendekati sumbu badan
Gerakan pada bidang transversal
Rotatio externa : memutar sendi ke dalam
Rotatio interna : memutar sendi keluar
2) Sendi Siku

( Flexio : Gerakan membengkok/ menekuk
( Extensio: gerakan melurus

( Pronasi : menelungkup
( Supinasi : menengadah
( Abductio radialis
( Abductio ulnaris


D. Sendi-Sendi Anggota Badan Atas

1) ARTICULATIO STERNOCLAVICULARIS
Tersusun atas: extermitas sternalis claviculae danincisura sternalis streni. Permukaan sendi tak teratur, Articulatio irregularis. Fungsi : sendiri peluru. Ciri khusus: Discus articularis)
( Rotasi pada sumbu sagital (saat kita mengangkat bahu)
( Rotasi pada sumbu longitudinal lengan (ketika antervensi dan retroversi bahu)
( Rotasi pada sumbu longitudinal (ketika mengayunkan lengan)
2) ARTICULATIO ACROMIOCLAVICULARIS
Tersusun atas: acromion dan claviculae. Secara fisiologis ada 3 aksis sendi peluru.
Berdasarkan bentuk permukaan sendi : articulation Globoidea/spheroidea. Berdasar jumlah aksis è art. triaksial Berdasar jumlah tulang è art. Simpleks: acromion-clavicula
( Rotasi pada sumbu sagital (saat mengangkat bahu)
( Rotasi pada sumbu transversal (saat mengayunkan lengan)
( Rotasi pada sumbu longitudinal (saat anterversi dan retroversi bahu)
3) ARTICULATIO HUMERI
Tersusun atas: cavitas glenoidalis dan caput humeri.
Berdasar bentuk permukaan: articulatio Globoidea/spheroidea Berdasar jumlah aksis: triaksial. Berdasar jumlah tulang yang bersendi : simpleks.
Keistimewaan : ada tendo yang melewati ruang sendi.
Selain ligamentum, juga diperkuat oleh otot: m. supraspinatus, m. infraspinatus, m. teres minor, m. subscapularis, m. deltoideus.
Jenis-jenis sendi peluru:

( Anterversi( fleksi)
( Retroversi ( ekstensi)
( Abduksi
( Adduksi
( Rotasi medial
( Rotasi lateral
(rotasi lengan, sirkumduksi: gerakan gabungan antervensi, abduksi, retroversi, adduksi)

4) ARTICULATIO CUBITI
Berdasar jumlah tulang yang bersendi à art. Composita
Ada 3 bagian : (1) art. Humeroulnaris; (2) art. Humeroradialis; (3) art. Radioulnaris proksimalis

No comments:

Post a Comment