A. PENDAHULUAN
Ilmu yang mempelajari tentang tulang dikenal dengan istilahosteologi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon dan logos. Skeleton pada orang dewasa terdiri
atas beberapa unit terpisah yang disebut tulang (os atau osseus), termasuk ke dalam unit-unit tersebut beberapa
kartilago. Tempat dua atau lebih unit (komponen) kerangka bertemu,
disebut sendi, tanpa memperhatikan apakah gerakan
dapat terjadi atau tidak. Sendi dalam bahasa latin disebutarticle, sehingga dari istilah ini dikenal articulatio yang berarti sendi atau persendian.
Ilmu yang mempelajari sendi disebut arthrologia yang
berasal dari bahasa Latin arthros (sendi) atau bahasa Yunani arthron dan logos (imu). Tubuh manusia dapat
melakukan gerak atau pergerakan dari suatu tempat lain apabila ketiga
sistem tersebut diatas (sistem otot, tulang dan persendian) beserta
sistem syaraf (systema nervosum) melakukan aksi secara
simultan dalan satu sistem yang dikenal dengan sebutan sistem lokomotor
atau sistem gerak (locomotion system).
Dan ilmu yang mempelajari tentang gerak bagian tubuh saja terkait
dengan anatomi, namun terkait juga dengan bidang lain, seperti
fisiologi dan biomekanika yang dikenal dengan istilahkinesiology. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani kinesis (pergerakan) dan logos.
B. Prinsip dasar terjadinya suatu gerakan
Otot harus kontraksi dan menyilangi sendi (kecuali yang melekat pada
kulit atau organ tubuh).
Gerakan saat kontraksi otot: insersio è origo
Sendi: bisa satu aksis/lebih
Posisi persilangan otot terhadap aksis è arah gerakan
Otot dapat menyilangi lebih dari satu aksis sesuai dengan jumlah aksis
pada sendi yang disilanginya. Otot dapat menyilangi satu sendi (monoartikuler) dan menyilangi lebih dari satu sendi ( polyartikuler)
Bidang gerakan otot selalu tegak lurus dengan aksisnya.
Aksis
|
Posisi Otot Terhadap Aksis
|
Gerakan
|
Sagital
|
Medial/inferior
Lateral/superior
|
Adduksi
Abduksi
|
Transversal
|
Anterior/superior
Posterior/inferior
|
Fleksi/antefleksi
Ekstensi/dorsole
|
Longitudinal
|
Medial/anterior
Lateral/posterior
|
Endorotasi
Eksorotasi
|
C. Bidang dan Sumbu Gerak Sendi-Sendi Ekstermitas Superior
Sebelum kita mengetahui bidang dan sumbu gerak sendi-sendi ektermitas
atas mari kita review tentang arah-arah gerakan :
( Flexio : membengkokkan/ melipat sendi
( Extensio : meluruskan sendi
( Abductio : menjauhi sumbu badan
( Adductio : mendekati sumbu badan
( Rotatio : memutar sendi
( Pronasi : menelungkup
( Supinasi : menengadah
Aksis
|
Gerakan
|
Gerakan pada bidang sagital
|
Anterversio (flexio)
Retroversio (extensio)
|
Gerakan pada bidang frontal
|
Abductio: menjauhi sumbu badan
Adductio: mendekati sumbu badan
|
Gerakan pada bidang transversal
|
Rotatio externa : memutar sendi ke dalam
Rotatio interna : memutar sendi keluar
|
( Flexio : Gerakan membengkok/ menekuk
|
( Extensio: gerakan melurus
|
( Pronasi : menelungkup
( Supinasi : menengadah
( Abductio radialis
( Abductio ulnaris
( Supinasi : menengadah
( Abductio radialis
( Abductio ulnaris
D. Sendi-Sendi Anggota Badan Atas
1) ARTICULATIO STERNOCLAVICULARIS
Tersusun atas: extermitas sternalis claviculae danincisura sternalis streni. Permukaan sendi tak teratur, Articulatio irregularis. Fungsi : sendiri
peluru. Ciri khusus: Discus articularis)
( Rotasi pada sumbu sagital (saat kita mengangkat bahu)
( Rotasi pada sumbu longitudinal lengan (ketika antervensi dan retroversi bahu)
( Rotasi pada sumbu longitudinal (ketika mengayunkan lengan)
2) ARTICULATIO ACROMIOCLAVICULARIS
Tersusun atas: acromion dan claviculae. Secara
fisiologis ada 3 aksis sendi peluru.
Berdasarkan bentuk permukaan sendi : articulation
Globoidea/spheroidea. Berdasar jumlah aksis è art. triaksial Berdasar
jumlah tulang è art. Simpleks: acromion-clavicula
( Rotasi pada sumbu sagital (saat mengangkat bahu)
( Rotasi pada sumbu transversal (saat mengayunkan lengan)
( Rotasi pada sumbu longitudinal (saat anterversi dan retroversi bahu)
3) ARTICULATIO HUMERI
Tersusun atas: cavitas glenoidalis dan caput humeri.
Berdasar bentuk permukaan: articulatio Globoidea/spheroidea Berdasar
jumlah aksis: triaksial. Berdasar jumlah tulang yang bersendi :
simpleks.
Keistimewaan
: ada tendo yang melewati ruang sendi.
Selain ligamentum, juga diperkuat oleh otot: m. supraspinatus, m.
infraspinatus, m. teres minor, m. subscapularis, m. deltoideus.
Jenis-jenis sendi peluru:
( Anterversi( fleksi)
( Retroversi ( ekstensi)
( Abduksi
( Adduksi
( Rotasi medial
( Rotasi lateral
(rotasi lengan, sirkumduksi: gerakan gabungan antervensi, abduksi, retroversi, adduksi)
( Retroversi ( ekstensi)
( Abduksi
( Adduksi
( Rotasi medial
( Rotasi lateral
(rotasi lengan, sirkumduksi: gerakan gabungan antervensi, abduksi, retroversi, adduksi)
4) ARTICULATIO CUBITI
Berdasar jumlah tulang yang bersendi à art. Composita
Ada 3 bagian : (1) art. Humeroulnaris; (2) art. Humeroradialis; (3) art. Radioulnaris proksimalis
No comments:
Post a Comment