Monday, December 10, 2018

KONSEP DASAR HAK ASASI MANUSIA

SEJARAH
ð Eksperimen Manusia oleh NAZI
Terjadi di Jerman dalam perang dunia ke II. Awalnya, bangsa Arya melakukan penahanan terhadap bangsa Yahudi. Hal itu disebabkan karena bangsa Arya iri atas kecerdasan bangsa Yahudi yang di atas rata-rata (adanya politik rasis yang meninggikan bangsa Arya dan merendahkan ras-ras lain).
Para tahanan sebelum dibunuh dijadikan objek uji coba dengan dimasukkan dalam suatu runagan dan diberi perlakukan eksperimen tertentu misal suhu dingin, suhu panas atau diberi gas beracun dengan dosis tertentu ( tidak manusiawi).
ð Penelitian Syphilis yang tidak dirawat di Tuskegee
Keadaan ini terjadi di Tuskegee, Alabama, sekitar tahun 1932–1972. Ini dilakukan kepada buruh laki–laki keturunan Afrika–Amerika (negro). Mereka mengalami syphilis namun dimanfaatkan untuk penelitian klinik dengan tidak memberikan pelayanan medis yang terbaik. Mereka hanya diberi placebo untuk mengetahui ketahanan manusia terhadap penyakit ini.
Akibat kejadian yang tragis tersebut, maka mulai timbulah anggapan bahwa perlu adanya pengakuan Hak Asasi Manusia. Sehingga PBB merumuskan Universal Declaration of Human Rights untuk menyerukan semua anggotanya dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin pengakuan serta pematuhan hak – hak dan kebebasan – kebebasan individu.
KESEHATAN DAN HAM
Hubungan antara kesehatan dan Hak Asasi Manusia baru menjadi sebuah fenomena baru–baru ini. Di tahun 1945, PBB mendeklarasikan bahwa semua orang lahir secara bebas dan sama dalam hal martabat dan hak . Kemudian pada tahun 1948 Majelis Umum PBB meresmikan Deklarasi Universal Hak Manusia (Declaration Universal of Human Rights) dan di dalam dokumen ini, kesehatan adalah hal pertama yang disebutkan dalam sebuah Hak Asasi Manusia . Dan perlu diingat, Indonesia juga ikut menandatangani deklarasi ini.
KESEHATAN
Kesehatan disini memiliki arti lebih dari hanya kesehatan fisik, tetapi termasuk aspek kesehatan mental dan social. Ini dicantumkan di Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) bahwa setiap orang memiliki hak atas sebuah standar kehidupan yan g memadai atas kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya , termasuk makanan pakaian rumah pelayanan kesehatan kebutuhan pelayanan sosial dan hak atas keamanan.
Peningkatan kesehatan dan HAM adalah pendekatan untuk memajukan kesejahteraan manusia. Peningkatan kesehatan ini mencangkup fisik, mental, dan aspek social dari kesehatan untuk setiap individu maupun populasi. Sedangkan HAM melindungi individual maupun kelompok terhadap tindakan yang berlawanan dengan dasar kebebasan dan martabat manusia. Tujuan dari hubungan antara kesehatan dan HAM adalah untuk memajukan kesejahteraan manusia melebihi yang dapat dicapai oleh pendekatan kesehatan atau Hak Asasi Manusia secara bebas.
HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN DAN HAM
Hubungan kompleks ini bisa dilihat dalam gambaran konseptual oleh WHO dimana ada 3 lingkaran konsentris yang bertumpang tindih di tengah. Dan 3 lingkaran itu disebut:
ð Gangguan HAM yang menghasilkan penyakit
Dengan kata lain, pelanggaran atau kekurangan perhatian atas HAM dapat berakibat konsekuensi kesehatan yang serius
ð Kemajuan atau gangguan HAM selama pengembangan kesehatan
Dengan kata lain, program dan keputusan kesehatan dapat memajukan ataupun mengganggu HAM sesuai sebagaimana mereka dibentuk dan diterapkan
ð Mengurangi kerawanan dari penyakit melalui HAM
Dengan kata lain, kerawanan, dan dampak dari penyakit dapat dikurangi dengan mulai untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM
Perpaduan dari ketiga lingkaran di atas membentuk suatu irisan. Irisan dari ketiga lingkaran tersebut merupakan kesehatan dan hak asasi manusia. Sedangkan panah – panah di atas adalah bentuk – bentuk penyimpangan ataupun pelanggaran dari kesehatan dan HAM. Sehingga dapat dianalogikan sebagai berikut :
Bila semakin banyak panah – panah yang menarik sebuah lingkaran atau lebih kearah luar, maka irisan di dalamnya juga akan semakin mengecil. Sama halnya bila terjadi banyak pelanggaran atau penyimpangan terhadap individu di sekitar kita, maka hak sehat maupun HAM pun akan semakin terabaikan. Jadi, tugas kita sebagai calon tenaga medis yang kelak akan menjadi dokter adalah berusaha untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi panah – panah tersebut.
Catatan :
ð Pertama, ketika gangguan atas HAM terjadi, konsekuensi kerugian kesehatan bisa terjadi
Bila seorang anak secara mental atau fisik terganggu, anak ini mungkin membutuhkan perhatian klinis untuk patah tulang atau mengalami gangguan psikologi karena perlakuan ini. Haknya diganggu dan dia menderita penyakit sebagai hasilnya
ð Kedua, program atau keputusan kesehatan bisa mengganggu HAM dalam bentuk dan penerapannya
Sebuah program yang didesain untuk mendidik masyarakat tentang pencegahan HIV AIDS yang tidak mempertimbangkan perbedaan bahasa percakapan yang digunakan oleh sub populasi yang berbeda adalah bentuk diskriminasi dan mengganggu HAM bagi yang tidak mendapat informasi itu. Dengan pelanggaran HAM terhadap populasi tertentu, kesehatan mereka akan menjadi terabaikan
ð Ketiga, menghormati melindungi dan memenuhi HAM, mengurangi kerawanan penyakit untuk individu maupun populasi
Orang cacat fisik membutuhkan akses untuk fasilitas kesehatan yang didesain special agar mereka bisa menggunakannya. Bila akses tidak memungkinkan, atau lebih sulit, orang cacat tidak akan bisa mengakses system kesehatan dan akan menjadi lebih rawan untuk sakit
PENATALAKSANAAN
ð Dokter atau penyedia perawatan kesehatan berperan sebagai pusat dalam pergerakan agenda HAM melalui standar perawatan medis yang mereka emban. Standar seperti menghormati pasien atau klien, tidak mendeskriminasi akses atau perawatan kenyamanan, dan inform consent penting dalam meningkatkan kualitas perawatan
ð Standar ini adalah bentuk penatalaksanaan Bio (medical) Etik dan menerapkan sebuah kesempatan untuk menjembatani praktek medis sebagai bentuk untuk meningkatkan HAM bagi populasi atau masyarakat
ð Bioetika bisa berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran HAM di komunitas medis.
ð Peningkatan standar layanan kesehatan bisa menjadi suatu substrata bagi advokat untuk memperdebatkan hal ekonomi dan social yang lain yang akan meningkatkan kesejahteraan individual dan kesehatan masyarakat. Kesehatan dan komunitas resmi memliki peran meningkatkan kesehatan dan HAM, dan keduanya akan menjadi lebih efektif dengan bekerjasama dalam pencarian ini
ð Medis dan komunitas ahli hukum harus bekerja sama dalam jalan yang berbeda, misalnya dokter dan tenaga medis yang lain berada di garis depan untuk mendiagnosa kesehatan dampak dari pelanggaran HAM. Sebagai tambahan diagnosa, pakar kesehatan dapat membuat dokumen komunitas ahli hukum dalam kolaborasi dengan komutas medis dapat membuat konsep hukum yang menyediakan ganti rugi dalam keadaan pelanggaran HAM.
APAKAH HAM ITU?
Dari tadi ngomongin HAM, sebenarnya HAM itu apa sih?
HAM adalah hal utama tentang hubungan antara individu dengan pemerintah. Hukum HAM internasional terdiri dari obligasi yang sudah disetujui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan dan melindungi hak kita secara efektif.
“Kebahagiaan dari pencapaian tertinggi standar kesehatan adalah salah satu dari dasar hak setia manusia tanpa membedakan RAS, agama, politik, ekonomi dan kondisi social” (dokumen WHO konstitusi tahun 1946)
HAM seperti untuk mencapai standar kesehatan tertinggi yang dianggap sebagai penerapan secara progresif oleh pernyataan “memaksimalkan sumber yang tersedia”
Pernyataan “harus mengambil langkah, secara individual lewat bantuan internasional dan kerjasama terutama ekonomi dan teknik untuk memaksimalkan sumber yang tersedia dengan sebuah peninjauan untuk mencapai secara progresif relasi yang penuh atas pengenalan hak di dalam (ekonomi, sosial, dan hak budaya) persetujuan oleh semua maksud yang semestinya termasuk pengadopsian dari tindakan legislatif.”
PENDEKATAN DASAR
Pendekatan dasar hak kesehatan manusia mengacu pada proses dari:
ð Menggunakan HAM sebagai kerangka untuk pengembangan kesehatan
ð Menilai dan menunjukkan HAM berpengaruh terhadap keputusan, program, atau legislasi kesehatan
ð Membuat HAM sebuah dimensi dari bentuk implementasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap keputusan kesehatan dan program yang ada dalam bulatan diagram, termasuk politik ekonomi dan sosial.

No comments:

Post a Comment