Apa tujuan Pembelajaran bab ini?
Ö Mahasiswa mampu memahami latar belakang peranan dokter keluarga
Ö Mampu memahami dokter keluarga sebagai Agent of change
Ö Mampu menjelaskan konsep “Five star doctors” sebagai cerminan
dokter yang baik
Ö Mampu menjelaskan konsep kedokteran keluarga
Menurut PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia)
Dokter Keluarga
adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/system
pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi tanpa memandang jenias penyakit, organology, golongan usia, dan
jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan
pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi
dengan professional kesehatan lainnya dengan menerapkan prinsip pelayanan
yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung
tinggi tanggung jawab professional, hukum, etika, dan moral.
³ Batasan dan Ruang Lingkup
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan
primer yang komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif,
mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi
ketrampilan dan keilmuan yang mapan.
³ Pengertian dan Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga
Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di
tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu
yang melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah
sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara
komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis
kelamin, usia serta faktor-faktor lainnya.
(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971;
McWhinney, 1981)
³ Karakteristik Dokter Keluarga
1} Mengembangkan “Person-centred approach” berorientasi pada
individu, keluarganya, dan komunitasnya.
2} Mempunyai cara konsultasi yang unikyang menggambarkan hubungan
dokter-pasien sepanjang waktu, melalui komunikasi efektif antara
dokter-pasien.
3} Menyediakan layanan jangka panjang sesuai dengan kebutuhan pasien.
4} Mempunyai proses pengambilan keputusan yang istimewa mempertimbangkan
insidens dan prevalens penyakit di masyarakat.
5} Sekaligus menangani masalah kesehatan akut dan kronik setiap individu
pasien.
6} Menangani penyakit yang masih belum jelas dalam fase dini, yang mungkin
memerlukan intervensi segera.
7} Meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan melalui intervensi yang
pas dan efektif.
8} Mempunyai tanggung jawab khusus untuk kesehatan masyarakat.
9} Mengelola masalah kesehatan dalam dimensi jasmani, rohani (psikologi)
sosial, kultural, dan eksistensial.
³ Penyebab Status Kesehatan Indonesia Terpuruk
Masalah dalam sistem pelayanan kesehatan Indonesia,
sehingga status kesehatan masyarakat Indonesia lebih buruk dibandingkan
dengan negara-negara lain:
1} Unstructured (tidak terstruktur)
Sebagian besar permasalahan kesehatan Masyarakat Indonesia seharusnya dapat
diselesaikan pada tingkat pertama, tetapi karena adanya kebebasan dari
masyarakat untuk memilih dokternya dan tidak adanya aturan yang jelas,
masyarakat lebih banyak berkonsultasi pada dokter spesialis (tingkat
sekunder), sehingga terjadi pemborosan.
2} Fragmented: Loss of holistic (terkotak-kotak: kehilangan pelayanan holistik)
Misalnya dokter spesialis hanya terfokus pada bidang spesialisasinya, tidak
terlalu peduli pada keseluruhan kondisi pasien (tidak meng-explore pasien).
Misalnya bagaimana psikologi pasien akibat penyakit yang di derita,
penyebab penyakitnya,dll.
3} Dehumanized (tidak manusia)
Menolak pasien yang tidak memiliki biaya pengobatan atau membeda-bedakan
pelayanan untuk pasien, termasuk perbuatan yang tidak seharusnya (tidak
manusiawi).
4} Expensive (mahal)
Mahalnya pembiayaan layanan kesehatan di Indonesia banyak penyebabnya.
Biaya sekolah kesehatan yang mahal, sampai dengan tidak berjalannya sistem
asuransi di Indonesia. Budaya masyarakat Indonesia mengeluarkan uang
apabila butuh, bukan untuk berjaga-jaga.
³ Perbedaan Dokter Pelayanan Umum dengan Dokter Keluarga
Pelayanan
|
DPU
|
DK
|
Cakupan layanan | Terbatas | Lebih luas |
Sifat pelayanan | Sesuai dengan Keluhan | Menyeluruh dan paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan saat itu |
Cara Pelayanan | Kasus per kasus, pengamatan sesaat | Kasus per kasus, bersinambung, pengamatan sepanjang hayat |
Jenis Pelayanan | Lebih bersifat kuratif, hanya mengobati penyakit yang ditemukan | Lebih bersifat meningkatkan taraf kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta melakukan upaya rehabilitasi |
Peran Keluarga | Kurang dipertimbangkan | Selalu dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan dan dilibatkan |
Preventif dan Promotif | Tidak selalu menjadi perhatian | Menjadi perhatian utama |
Hubungan | Dokter dengan Pasien | Dokter-pasien-teman-konsultan |
Di Indonesia sistem kesehatannya tidak terstruktur. Misalnya, seharusnya
seseorang yang sakit berobat secara bertahap ke dokter layanan primer
terlebih dahulu, kemudian apabila dokter layanan primer tidak mempunyai
kompetensi yang cukup, dirujukkan kepada dokter layanan kedua dan
seterusnya. Namun kenyataanya seseorang yang mengalami suatu penyakit,
langsung berobat kepada dokter layanan kedua atau ketiga. Hal seperti ini
yang juga merupakan faktor mengapa biaya kesehatan di Indonesia mahal.
Padahal sesungguhnya dokter layanan primer dapat menangani lebih dari 80%
masalah kesehatan secara umum.
³ Solusi?
Bagaimana solusi untuk menangani sistem kesehatan di Indonesia tersebut?
³ Mengapa harus dokter keluarga?
Menjadi dokter yang baik, menjadi dokter keluarga. Dokter keluarga
diharapkan menjadi Agent of Change. Hal yang
dikhawatirkan akan terjadi sejalan dengan perkembangan perkembangan
informasi dan teknologi yang pesat adalah adanya pergesaran norma dan
perilaku kemanusiaan kini dan di masa datang. Yang pada akhirnya nanti akan
berdampak pula pada etika, termasuk pula etika dalam kedokteran. Dalam
menghadapi masalah ini diperlukan agent of change.
³ Jadi apa itu agent of change ?
Dokter keluarga yang akan:
1} Menyediakan kesehatan dan pelayanan kedokteran yang adil dan merata yang
merupakan hak (Rights) dalam hidup dan kehidupan manusia ( HAK ASASI MANUSIA)
2} Mempromosikan kesehatan manusia, bersamaan dengan melindungi dan
mempromosikan hak-hak manusia
³ Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan sebuah kesisteman. Yakni :
Ö Dokter keluarga yang baik akan selalu berada dalam kesisteman tersebut
Ö Prinsip dokter yang baik di masa kini tidak lepas: Keagamaan,
Kemanusiaan, Etika, Hukum dan Peraturan, idealisme.
Kesisteman Yang Baik
Akan Melahirkan
“Dokter Yang Baik”
³ Wujud Dokter yang Baik
Dokter yang baik adalah dokter yang:
Ö Memiliki Wacana Sebagai “The five Stars Doctor (2000)”
Ö Menjadi Dokter Keluarga (
Dokter Layanan Primer dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga
)
³ Five Stars Doctor
Peran “Five-star Doctor” (WHO, 2000) dalam suatu sistem kesehatan
yang merespon kebutuhan masyarakat.
Modifikasi “Five-star Doctor” menjadi “ Five-star Family Doctor” oleh Philippine Association of Family
Physicians (PAFP, 2001).
Tapi, kali ini bukan 5 stars lagi temen” sekarang sudah menjadi 7 STARS DOCTOR by WHO:
1} Care Provider = merawat pasien dengan baik,
simpati, empati.
2} Decision maker = keputusan cepat, tepat,
akurat, mengetahui mana yang lebih efisien.
3} Communicator = Komunikasi dengan baik, bahasa
yang mudah dimengerti.
4} Community Leader = Pemimpin di masyarakat,
penyuluh yang baik.
5} Manager = Mengelola Managemen, yakni sangat
penting bagi dokter untuk memperoleh keterampilan manajerial yang
memungkinkan mereka untuk memulai pertukaran informasi dalam rangka untuk
membuat keputusan yang lebih baik, dan bekerja dalam tim multidisiplin
dalam hubungan erat dengan mitra lainnya.
6} Researcher = Peneliti
7} Faith and Piety = Iman dan Taqwa
Jadi, Dokter yang paling baik itu dokter yang memiliki 7 stars doctor..
³ 9 Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga
1} Komprehensif dan holistik
2} Kontinu
3} Mengutamakan pencegahan
4} Koordinatif dan kolaboratif
5} Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6} Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7} Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8} Sadar biaya dan sadar mutu
9} Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
³ Gambaran Dokter Keluarga
1} Dokter yang bekerja dan terlatih khusus untuk pemeliharaan dan pelayanan
kedokteran tingkat pertama
2} Dokter yang pro aktif (tidak reaktif), pandai-cerdas, senantiasa
mendengarkan secara seksama, mengerti akan ucapan, keinginan, keluhan, dan
latar belakang pasiennya
3} Dokter yang dapat bercakap-cakap dengan “bahasa pasien” siap melayani
kebutuhan pasien. Baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit”
4} Dokter yang dapat merujuk pasien pada saat yang tepat, di luar batas
kompetensi dan kewenangannya.
5} Dokter yang bekerja dengan sistem pencatatan yang baik.
“Dokter keluarga merupakan ujung tombak dalam sistem pemeliharaan dan
pelayanan kedokteran yang berhadapan langsung dengan masyarakat“
³
Perbedaan Perspektif Internasional dan Nasional Mengenai Kedokteran
Keluarga (
Family Medicine
)
Perspektif Internasional
|
Perspektif Nasional
|
a. Pengembangan KK sebagai suatu disiplin/ spesialisasi
kedokteran tersendiri → terstruktur
b. FM = General Practice = Primary Care Medicine → Istilah FM lebih disukai untuk menekankan ‘ family’ sebagai suatu unit pelayanan → gerakan di seluruh dunia |
a. Pengembangannya lebih difokuskan pada “Pelatihan Dokter
Keluarga” (kursus singkat tanpa sertifikasi), dan BUKAN
mengembangkan akademik. Family Medicine sebagai
disiplin kedokteran tersendiri
→ baru berbentuk ‘sosialisasi/pengenalan’ → sporadis, terputus2 & tidak terstruktur → pengembangannya LAMBAT |
c. FM mengintegrasikan:
(1) bio-medical (clinical) science (2) behavioral science (3) social science (public health) |
KIPDI III 2005
→ membekali lulusan dokter layanan primer dengan pendekatan Kedokteran Keluarga |
³ Perubahan Peradaban Kesehatan
Penjelasan
Dulu dokter sebagai orang yang mengobati, tapi sekarang dokter lebih jauh
lagi berperan dalam bagaimana caranya agar masyarakat tidak cepat jatuh
sakit (sehat).
“Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati”
ight="96"
/>
Penjelasan
Dulu dokter hanya focus pada penyakit pasien (pemilihan obat yang
tepat/dokter spesialis focus pada spesialisasinya), tapi sekarang dokter
lebih focus pada keadaan pasien secara keseluruhan.
³ Kunci konsep kedokteran keluarga
1} The crucial values of continuity of care (Nilai penting di
dalam pelayanan berkelanjutan)
2} Central importance of context, especially family context
(Konteks Keluarga)
3} The need for comprehensive of care (pelayanan komprehensif)
4} The value of counselling and patient education (edukasi dan
konseling)
5} The need to relieve when cure is not possible (Meringankan
penderitaan)
6} The importance of rehabilitation (Pentingnya rehabilitasi)
7}
The crucial importance of preventing illness, accidents and disability,
and promoting
(Pentingnya pencegahan penyakit, kecelakaan kecacatan dan promosi)
³ Keterampilan yang Harus Dimiliki Dokter Keluarga
1} Communication and consulting skills
2} Physical examination skills
3} Diagnostic reasoning skills
4} Procedural skills according to the context of practice
5} Practice management skills
Sehingga pada akhirnya setiap keluarga Indonesia mempunyai “dokter
keluarga” yang baik, yang dapat memelihara, menjaga, dan memberi pelayanan
yang layak pada kesehatan mereka. Itulah yang semestinya menjadi impian
kita bersama. Dokter keluarga yang akan ada sebagai pengawal kesehatan
keluarga-keluarga Indonesia.
³
Apakah kita harus menunggu adanya kebijakan nasional untuk menjadi
dokter yang baik?
³
Apakah ada yang melarang kita untuk menjadi dokter yang baik?
SOO! Persiapkanlah menjadi DOKTER YANG BAIK mulai sekarang.
Mitra Dokter Keluarga
No comments:
Post a Comment