A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus : |
2
|
Nama Lengkap : |
Ny. P
|
Jenis kelamin: Umur: |
P
58 tahun
|
Alamat : |
Jln. Pareanom, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota
Yogyakarta
|
Telepon/ No.HP : |
-
|
Pekerjaan : |
Ibu Rumah Tangga
|
Agama : |
Islam
|
Pendidikan terakhir : |
SD
|
B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE )
1. Keluhan Utama:
Kontrol rutin sakit jantung, hipertensi dan diabetes
mellitus.
|
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
(Uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit,
obat-obatan yang telah diminum, pelayanan kesehatan yang
telah didapatkan termasuk sikap dan perilaku klien,
keluarga dan lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien wanita usia 58 tahun datang ke Puskesmas W
untuk kontrol rutin sakit jantung, hipertensi dan diabetes
mellitus yang dideritanya. Pasien didiagnosis hipertensi
sejak usia 35 tahun (23 tahun tahun yang lalu), dengan
tekanan darah saat itu yaitu 200/140 mmHg. Awalnya pasien
sering mengalami nyeri kepala yang hilang timbul selama
setahun dan diobati dengan obat sakit kepala dari warung.
Nyeri kepala sedikit berkurang dengan obat dari warung,
namun timbul lagi dalam beberapa jam. Nyeri kepala bersifat
cekot-cekot di seluruh bagian kepala, tanpa mual dan
muntah. Nyeri kepala biasa timbul ketika pasien merasa
lelah bekerja.
Pada tahun 2015, pasien sempat dirawat di ICU ( Intensive Care Unit) RS P selama 3 hari karena serangan jantung. Pasien
kemudian dirujuk untuk pasang kateterisasi jantung di RS
S. Dalam perawatan tersebut, pasien juga diketahui
menderita diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia.
Saat ini pasien mengeluhkan sering merasakan kesemutan di
ujung-ujung jari kedua tangannya, yang dirasakan sekitar ½
bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan sering terbangun
malam hari untuk buang air kecil sekitar 2-3 kali.
Akhir-akhir ini pasien merasakan sesak jika berjalan atau
mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan, pasien menggunakan
dua bantal untuk tidur. Sakit kepala pasien dirasakan mulai
berkurang frekuensinya. BAB tidak ada keluhan. Tidak ada
luka terbuka pada tubuh pasien, hanya ada luka bekas
operasi pengangakatan kandung empedu yang sudah kering.
|
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
(Uraikan penyakit yang ada pada klien, pengobatan,
pembedahan dan riwayat alergi. Uraikan pula pelayanan
kesehatan yang telah diterima termasuk imunisasi dan
skrining)
a. Hipertensi: sejak 23 tahun yang lalu (pengobatan rutin:
Irbesartan 300mg 1x1 tablet, Amlodipin 10mg 1x1 tablet,
Hidroklorotiazid 25mg 1x½ tablet sesudah makan, pagi)
b. Diabetes mellitus: 2 tahun (pengobatan rutin: Acarbose
50mg 3x1 tablet setelah suapan pertama makan)
c. Ischemic Heart Disease: 2 tahun
d. Hiperkolesterolemia: 2 tahun (pengobatan rutin:
Simvastatin 10mg 1x1 tablet, malam)
e. Pembedahan:
1) Kateterisasi jantung pada tahun 2015 di RS Sardjito
2) Kolesistektomi pada bulan Februari 2016 di RS P, didapatkan 24 buah batu empedu
f. Alergi: disangkal
|
4. Riwayat Penyakit Keluarga
(Uraikan penyakit yang ada pada keluarga termasuk riwayat
pengobatan. Diagram riwayat keluarga disusun dalam bentuk
genogram digambarkan terpisah).
a. Hipertensi: disangkal
b. Diabetes mellitus: ibu dan adik kandung (keduanya sudah
meninggal)
c. Jantung: disangkal
d. Alergi: disangkal
|
5. Riwayat Personal Sosial
(Uraikan pula faktor risiko yang ada pada klien dan
keluarganya dengan menggali berbagai permasalahan dalam
aspek-aspek pendidikan, pekerjaan, keluarga asal dan rumah
tangga sekarang, serta minat dan gaya hidup)
a. Pendidikan: pasien lulusan sekolah dasar
b. Pekerjaan: pasien sejak kecil sampai usia 30 tahun
bekerja sebagai pengrajin batik. Setelah usia 30 tahun
sampai sebulan sebelum mulai sakit, pasien bekerja sebagai
buruh cuci dari rumah ke rumah. Saat ini pasien sudah tidak
bekerja lagi.
c. Gaya hidup: pasien sering mengonsumsi gorengan dan
jarang mengonsumsi sayur serta buah.
d. Pola istirahat: Pasien tidur setiap hari pukul 21.00,
kadang terbangun malam hari untuk buang air kecil dan
bangun lagi pada pukul 04.00 pagi.
e. Aktivitas pasien saat ini adalah mengerjakan tugas rumah
seperti mencuci, memasak dan merawat suaminya yang sakit.
|
6.
Review
Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh
untuk mengantisipasi hal-hal yang terlewatkan sebelumnya)
a. Sistem serebrospinal: demam (-), penurunan kesadaran
(-), nyeri kepala (jarang)
b. Sistem pernafasan: sesak (+)
c. Sistem kardivaskular: nyeri dada (jarang), sesak (+)
d. Sistem gastrointestinal: BAB setiap hari, normal
e. Sistem urogenital: BAK sering setiap malam
f. Sistem integumentum: luka (-)
|
C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT ( ILLNESS)
Pengalaman Sakit Pasien
(Uraikan pengalaman sakit pasien yang meliputi: pikiran,
perasaan, efek pada fungsi dan harapan)
1. Pikiran: Pasien
berpikir sakit yang dideritanya selama ini disebabkan
karena faktor kelelahan dalam pekerjaan.
2. Perasaan: Pasien saat
ini sudah merasa pasrah terhadap sakit yang diderita saat
ini.
3. Efek pada fungsi:
Pasien sekarang sudah tidak bekerja lagi.
4. Harapan: Pasien ingin
sembuh, sehat dan bisa bekerja lagi seperti dulu.
|
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = cukup
|
||||
2. Kesadaran = compos mentis
|
||||
3. Tanda Vital =
a. Tekanan Darah : 142/87,5 mmHg (rata-rata)
Home visite pertama : 140/90 mmHg (8 Oktober 2017)
Home visite kedua : 150/90 mmHg (I) (9 Oktober 2017)
140/90 mmHg (II)
140/80 mmHg (III)
Monitoring tekanan darah dalam 5 kunjungan terakhir ke
Puskesmas:
20 April 2017 : 120/80 mmHg
26 Mei 2017 : 110/70 mmHg
7 Juli 2017 : 130/80 mmHg
26 September 2017 : 130/80 mmHg
6 Oktober 2017 : 160/90 mmHg
b. Nadi : 79 x/menit
c. Respirasi : 25 x/menit
d. Suhu : 36,7°C
e. VAS : 3 (nyeri kepala)
|
||||
4. Antropometri =
a. Tinggi Badan : 149 cm Indeks Massa Tubuh (IMT):
29,28kg/m2
b. Berat Badan : 65 kg
c. Lingkar Pinggang : 98 cm
d. Lingkar Panggul : 105 cm Waist-Hip Ratio: 0,93
e. Lingkar Lengan Atas : 32 cm
f. Status Gizi : obesitas grade I
|
||||
5. Pemeriksaan Umum=
|
||||
a. Kulit : bekas operasi proyeksi kandung empedu, kering,
keloid (+)
b. Kelenjar Limfe : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
c. Otot : normotrofi
d. Tulang : deformitas (-)
e. Sendi : bebas
|
||||
6. Pemeriksaan Khusus
|
||||
Thorax
|
Inspeksi
|
Palpasi
|
Perkusi
|
Auskultasi
|
Paru
|
Simetris, retraksi (-)
|
Ketertinggalan gerak (-), nyeri tekan (-), vokal fremitus
simetris (+)
|
Sonor (+/+)
|
Vesikuler (+/+) ronkhi (-/-) wheezing (-/-)
|
Jantung
|
ictus cordis terlihat di SIC VI, linea axillaris anterior
sinistra
|
ictus cordis teraba kuat angkat di SIC VI, linea axillaris
anterior sinistra
|
Jantung kesan membesar
|
BJ I-II reguler, bising (-)
|
Abdomen
|
Inspeksi
|
Palpasi
|
Perkusi
|
Auskultasi
|
Cembung, bekas luka operasi proyeksi kandung empedu
(kering, keloid (+))
|
Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
|
Timpani
|
Bising usus (+) normal
|
|
Anogenital : tidak dilakukan pemeriksaan
|
||||
Ekstremitas : Akral þ Hangat Dingin
|
||||
Kanan Atas
|
Kiri Atas
|
Kanan Bawah
|
Kiri Bawah
|
|
Gerakan
|
Bebas
|
Bebas
|
Bebas
|
Bebas
|
Tonus
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Trofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Refleks Fisiologis
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Refleks Patologis
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Sensibilitas
|
Berkurang
|
Berkurang
|
Normal
|
Normal
|
Meningeal Signs
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
(Hasil serial)
a. 16 Maret 2016:
Gula darah puasa: 97mg/dL
Gula darah 2 jam PP: 248mg/dL
Kolesterol: 190mg/dL
b. 25 Juli 2016:
Gula darah sewaktu: 140mg/dL
Kolesterol 192mg/dL
c. Juli 2017:
Gula darah puasa: 134mg/dL
Kolesterol: 184 mg/dL
|
2. Radiologi:
a. USG Abdomen (16/6/2015)
Hepar: echostructure normal, sudut lancip, IHBD tak
prominen, tak tampak massa/nodul
VF: dinding licin, lumen sonolusen, tampak lesi hiperekoik
dengan akustik shadow, bentuk bulat multiple, ukuran
terlebar 0,8cmx0,5cm
Pankreas: ekostruktur normal, tak tampak massa
Lien: ekostruktur normal, tak tampak massa
Ren dextra et sinistra: ekostruktur normal, piramid tak
prominen, SPC ren tak melebar, cortex dan medulla tak
mengabur, tak tampak massa/batu
Kesan: Cholelitiasis
Tak tampak kelainan lain pada organ-organ tersebut di atas
b. Thorax (1/2/2016): cardiomegali dengan pulmo dbn
|
F. PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI (MEKANISME)
(Berikan uraian pathogenesis/ patofisiologi (mekanisme) dari penyakit utama
yang terjadi)
1. Hipertensi
|
G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis =
a. Hipertensi stage I dd white collar hypertension
, hipertensi sekunder
b. Hiperglikemia ec diabetes mellitus tipe 2 (komplikasi:
neuropati DM) dd toleransi glukosa oral terganggu, gula
darah puasa terganggu
c. Chest pain e.c. ischemic heart disease
dd dispepsia, ansietas
d. Obesitas grade 1 dd overweight dd obesitas
grade 2
2. Diagnosis Kerja=
a. Hipertensi stage I
b. Diabetes mellitus tipe 2 (komplikasi: neuropati DM)
c. Ischemic heart disease
d. Obesitas grade 1
|
H. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Umur
|
Pekerjaan
|
No.
HP
|
Status Kesehatan
|
1.
|
Ny. M
|
P
|
65
|
Pengrajin batik
|
-
|
Sehat
|
2.
|
Bp. Wj
|
L
|
53
|
Pedagang
|
-
|
Glaukoma
|
3.
|
Bp. Mo
|
L
|
51
|
Supir
|
-
|
Sehat
|
4.
|
Bp. Mt
|
L
|
47
|
Buruh pabrik
|
-
|
Sehat
|
I. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Tgl Lahir/
Umur
|
Pekerjaan
|
No.HP
|
Status Kesehatan
|
1.
|
Bp. Wd
|
L
|
63
|
Tidak bekerja
|
-
|
Septic arthritis genu dextra
|
J. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)
1.
Genogram Keluarga (
Family Genogram
)
(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan
genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda di
bawahnya).
|
2.
Bentuk Keluarga (
Family Structure
)
Nuclear Family (Golderberg, 1980)
|
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle )
Families in later life (Carter & McGoldrick,1989)
|
4.
Peta Keluarga (
Family Map
)
(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika
keluarga sesuai kaidah umum pembuatan peta keluarga
dilengkapi dengan keterangan/legenda di bawahnya).
|
5.
APGAR Keluarga (
Family
APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve
]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk
melihat adanya disfungsi keluarga)
|
APGAR Keluarga
|
Hampir selalu
(2)
|
Kadang-kadang
(1)
|
Hampir tidak pernah
(0)
|
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan kepada keluarga saya ketika saya menghadapi permasalahan |
Ö
|
||
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya. |
Ö
|
||
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya. |
Ö
|
||
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan cinta. |
Ö
|
||
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi waktu bersama. |
Ö
|
||
Skor Total
|
7: disfungsional sedang
|
|
6.
SCREEM Keluarga (
Family
SCREEM)
(
Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical
)
|
Aspek SCREEM
|
Sumber Daya
|
Patologis
|
Social
|
Hubungan antar anggota keluarga dan tetangga baik
|
|
Cultural |
Pasien tidak mempercayai hal-hal gaib sebagai penyebab
sakitnya
|
|
Religious |
Pasien beragama Islam dan taat beribadah
Pasien selalu mengikuti pengajian di Masjid sekitar
rumahnya setiap hari Jumat sore
|
|
Educational |
Anak pertama pasien lulusan SMK
Anak kedua pasien lulusan S2, magister hukum
|
Pasien lulusan SD
Suami pasien tidak bersekolah
Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya selama
ini
|
Economic |
Anak pasien bekerja di lembaga bantuan hukum sering
memberikan uang kepada orangtuanya sekitar 100-200 ribu
rupiah setiap minggunya, penghasilan sekitarRp1.500.000,00
|
Pasien sudah tidak bekerja lagi
Suami pasien sudah tidak bekerja lagi
|
Medical |
Pasien memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
Akses ke pelayanan kesehatan terjangkau
|
7.
Perjalanan Hidup Keluarga (
Family Life Line
)
|
|||
Tahun
|
Usia
(Tahun)
|
Life Events/ Crisis
|
Severity of Illness
|
1991
|
32
|
Pasien beralih profesi dari pengrajin batik menjadi buruh
cuci
|
Stressor psikologis
|
1994
|
35
|
Pasien terdiagnosis hipertensi
|
|
2005
|
46
|
Suami pasien mulai nyeri sendi lutut dan beralih profesi
dari tukang becak menjadi cleaning service sekolah
|
|
2005
|
46
|
Anak kedua pasien sekolah asrama
|
|
2006
|
47
|
Ayah pasien meninggal dunia
|
|
2009
|
50
|
Anak pertama pasien menikah dan meninggalkan rumah
|
|
2011
|
52
|
Ibu pasien meninggal dunia
|
|
2012
|
53
|
Adik pasien meninggal dunia
|
|
2015
|
56
|
Pasien terdiagnosis ischemic heart disease
|
|
2015
|
56
|
Pasien terdiagnosis DM, hiperkolesterolemia
|
|
2016
|
57
|
Pasien menjalani operasi batu empedu
|
|
2017
|
58
|
Suami pasien menderita septic arthritis genu dextra
|
K. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
Pasien menempati rumah kontrakan berukuran 3x9 meter
berlokasi di daerah pemukiman padat penduduk di jalan
Pareanom yang ditempati sejak tahun 1991. Rumah berdinding
tembok, atap genteng, lantai semen. Rumah terdiri atas 2
kamar tidur, satu ruang tamu, dan dapur. WC, tempat mencuci
dan menjemur pakaian terletak terpisah, di luar rumah.
Pencahayaan yang masuk ke ruangan dirasa cukup dan
ventilasi juga cukup. Kebersihan dan kerapihan rumah
dirasakan kurang.
|
2. Lingkungan Sekitar Rumah
(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air, pengaturan
limbah, pembuangan sampah, situasi halaman, selokan, ,serta
gambaran kedekatan dengan rumah tetangga sekitar)
Sumber air dari sumur, penampungan air di ember. Pengaturan
limbah: sampah dibuang di tempat penimbunan sampah yang
setiap hari diangkut mobil penampungan sampah. Halaman
rumah adalah tanah tanpa pagar rumah.
|
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah,
dilengkapi dengan keterangan/ legenda)
|
L. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT(PHBS)
No.
|
Indikator PHBS
|
Jawaban
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1.
|
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan | ||
2.
|
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan | ||
3.
|
Menimbang berat badan balita setiap bulan | ||
4.
|
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
|
Ö
|
|
5.
|
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
|
Ö
|
|
6.
|
Menggunakan jamban sehat
|
Ö
|
|
7.
|
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan
lingkungannya sekali seminggu |
Ö
|
|
8.
|
Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari
|
Ö
|
|
9.
|
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga
|
Ö
|
|
10
|
Tidak merokok di dalam rumah
|
Ö
|
|
Kesimpulan:
rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan sehat
|
M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Nomor
Kunjungan
|
Tanggal
|
Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
|
1
|
8/10/2017
|
Pengetahuan pasien tentang penyakit yang dideritanya kurang
Konseling CEA kepada pasien mengenai penyakit yang diderita
pasien
|
2
|
9/10/2017
|
Edukasi nutrisi dan aktivitas fisik bagi pasien
|
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Diagnosis Psiko
-
sosial
& Kultural-spiritual
=
Pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya, keluarga
disfungsional sedang, rumah tangga tidak ber-PHBS
2. Diagnosis Holistik (Klinis
plus
Psiko
-
sosial
& Kultural-spiritual
)=
Ischemic Heart Disease, Hipertensi Stage I, Diabetes
Mellitus tipe 2, Neuropati DM, Obese grade 1 pada wanita
pra lansia dengan pengetahuan yang kurang tentang
penyakitnya pada keluarga disfungsional sedang dan rumah
tangga tidak ber-PHBS
|
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
Memberikan edukasi pasien dan keluarga pasien tentang:
a. Gambaran bahwa DM, hipertensi dan obesitas merupakan
penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, tapi dapat
dikendalikan; dan hal ini tergantung dari perilaku
kesehatan pasien sendiri.
b. Penyakit DM, hipertensi dan obesitas: penyebab, faktor
resiko, komplikasi dan pengelolaan.
c. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan
diabetes mellitus, hipertensi, dan obesitas:
Makan dengan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur, pola
istirahat yang cukup, manajemen stress yang baik dan
menghindari rokok, napza& free sex
d. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran
dokter
e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 4 minggu
sekali
f. Pentingnya monitor kadar gula darah minimal 1 bulan
sekali; serta profil lemak dan HbA1c 3 bulan sekali
g. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari-hari
h. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam
pengelolaan penyakitnya
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan pola makan dengan prinsip 3 J (jadwal, jenis,
dan jumlah) untuk DM, dan obesitas, serta DASH untuk
hipertensi.
Contoh: Perhitungan kalori rumus Harris Bennedict (berat badan aktual): Perempuan: 655 + (9,6xBB) + (1,85xTB) – (4,7xU) = 655 + (9,6x65) + (1,85x149) – (4,7x58) = 655 + 624 + 275,65 – 272,6 = 1282,05 kkal (dibulatkan menjadi 1282 kkal) Kebutuhan kalori per hari: AMB x Aktifitas fisik =1282 x 1,30 = 1666,6 kkal (dibulatkan 1667 kkal) Berat badan ideal (Rumus Broca): BBI = (Tinggi badan - 100) – 10% = (149-100)-10% = 49-4,9 = 44,1 kg (dibulatkan menjadi 44 kg) Perhitungan kalori rumus Harris Bennedict (berat badan ideal): Perempuan: 655 + (9,6xBB) + (1,85xTB) – (4,7xU) = 655 + (9,6x44) + (1,85x149) – (4,7x58) = 655 + 422,4 + 275,65 – 272,6 = 1080,45 kkal (dibulatkan menjadi 1080 kkal) Kebutuhan kalori per hari: AMB x Aktifitas fisik =1080 x 1,30 = 1404 kkal
Untuk mencapai berat badan ideal, maka diet setiap hari
tidak boleh lebih dari 1404 kkal. Dikurangi sekitar 263
kkal dari kebutuhan kalori berdasarkan berat badan aktual.
Distribusi makanan setiap hari:
1) Karbohidrat 60% = 60% x 1404 = 842,4 kkal dari
karbohidrat setara 210,6gram karbohidrat (842:4kkal/gram
karbohidrat)
2) Protein 20% = 20% x 1404 = 280,8 kkal dari protein
setara 70,2gram protein (280,8:4kkal/gram protein)
3) Lemak 20% = 20% x 1404= 280,8 kalori dari lemak setara
31,2gram lemak (280,8 :9kkal/gram lemak).
Kebutuhan kalori dibagi 6x sehari: sarapan 20%, selingan
pagi 10%, makan siang 30%, selingan siang 10%, makan malam
20%, selingan malam 10%.
c. Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal d. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari
e. Melakukan manajemen stress yang baik
f. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
g. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya tiap
4 minggu sekali
h. Monitoring kadar gula darah minimal 1 bulan sekali;
serta profil lemak dan HbA1c 3 bulan sekali
i. Melakukan perawatan kaki dan senam diabetes tiap hari
j. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan: EKG, rontgen
thorax, ekokardiografi untuk melihat ada tidaknya
komplikasi lebih lanjut, misalnya Congestive Heart Failure.
k. Mendapatkan konseling metode CEA
(Catharsis-Education-Action) untuk mengatasi pengetahuan
yang kurang tentang penyakit DM, hipertensi dan obesitas.
l. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
m. Skrining anggota keluarga untuk penyakit DM, hipertensi dan obesitas.
3. Upaya Kuratif:
Pasien mendapatkan terapi dari dokter:
a. Irbesartan 300mg 1x1 tablet b. Amlodipin 10mg 1x1 tablet c. Acarbose 50mg 3x1 tablet setelah suapan pertama makan d. Hidroklorotiazid 25mg 1x ½ tablet sesudah makan, pagi e. Simvastatin 10 mg 1x1 tablet, malam Pemberian antiplatelet (diusulkan): a. Miniaspi 80mg 1x1 tablet.
4. Upaya Rehabilitatif:
Pada pasien ini tidak diperlukan
5. Upaya Paliatif:
Pada pasien ini tidak diperlukan
|
No comments:
Post a Comment