Monday, December 10, 2018

Ischemic Heart Disease, Hipertensi Stage I, Diabetes Mellitus tipe 2, Neuropati DM, Obese Grade 1


A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus :
2
Nama Lengkap :
Ny. P
Jenis kelamin:
Umur:
P
58 tahun
Alamat :
Jln. Pareanom, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta
Telepon/ No.HP :
-
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Agama :
Islam
Pendidikan terakhir :
SD
B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE )
1. Keluhan Utama: Kontrol rutin sakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus.
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
(Uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit, obat-obatan yang telah diminum, pelayanan kesehatan yang telah didapatkan termasuk sikap dan perilaku klien, keluarga dan lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien wanita usia 58 tahun datang ke Puskesmas W untuk kontrol rutin sakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus yang dideritanya. Pasien didiagnosis hipertensi sejak usia 35 tahun (23 tahun tahun yang lalu), dengan tekanan darah saat itu yaitu 200/140 mmHg. Awalnya pasien sering mengalami nyeri kepala yang hilang timbul selama setahun dan diobati dengan obat sakit kepala dari warung. Nyeri kepala sedikit berkurang dengan obat dari warung, namun timbul lagi dalam beberapa jam. Nyeri kepala bersifat cekot-cekot di seluruh bagian kepala, tanpa mual dan muntah. Nyeri kepala biasa timbul ketika pasien merasa lelah bekerja.
Pada tahun 2015, pasien sempat dirawat di ICU ( Intensive Care Unit) RS P selama 3 hari karena serangan jantung. Pasien kemudian dirujuk untuk pasang kateterisasi jantung di RS S. Dalam perawatan tersebut, pasien juga diketahui menderita diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia.
Saat ini pasien mengeluhkan sering merasakan kesemutan di ujung-ujung jari kedua tangannya, yang dirasakan sekitar ½ bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan sering terbangun malam hari untuk buang air kecil sekitar 2-3 kali. Akhir-akhir ini pasien merasakan sesak jika berjalan atau mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan, pasien menggunakan dua bantal untuk tidur. Sakit kepala pasien dirasakan mulai berkurang frekuensinya. BAB tidak ada keluhan. Tidak ada luka terbuka pada tubuh pasien, hanya ada luka bekas operasi pengangakatan kandung empedu yang sudah kering.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
(Uraikan penyakit yang ada pada klien, pengobatan, pembedahan dan riwayat alergi. Uraikan pula pelayanan kesehatan yang telah diterima termasuk imunisasi dan skrining)
a. Hipertensi: sejak 23 tahun yang lalu (pengobatan rutin: Irbesartan 300mg 1x1 tablet, Amlodipin 10mg 1x1 tablet, Hidroklorotiazid 25mg 1x½ tablet sesudah makan, pagi)
b. Diabetes mellitus: 2 tahun (pengobatan rutin: Acarbose 50mg 3x1 tablet setelah suapan pertama makan)
c. Ischemic Heart Disease: 2 tahun
d. Hiperkolesterolemia: 2 tahun (pengobatan rutin: Simvastatin 10mg 1x1 tablet, malam)
e. Pembedahan:
1) Kateterisasi jantung pada tahun 2015 di RS Sardjito
2) Kolesistektomi pada bulan Februari 2016 di RS P, didapatkan 24 buah batu empedu
f. Alergi: disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
(Uraikan penyakit yang ada pada keluarga termasuk riwayat pengobatan. Diagram riwayat keluarga disusun dalam bentuk genogram digambarkan terpisah).
a. Hipertensi: disangkal
b. Diabetes mellitus: ibu dan adik kandung (keduanya sudah meninggal)
c. Jantung: disangkal
d. Alergi: disangkal
5. Riwayat Personal Sosial
(Uraikan pula faktor risiko yang ada pada klien dan keluarganya dengan menggali berbagai permasalahan dalam aspek-aspek pendidikan, pekerjaan, keluarga asal dan rumah tangga sekarang, serta minat dan gaya hidup)
a. Pendidikan: pasien lulusan sekolah dasar
b. Pekerjaan: pasien sejak kecil sampai usia 30 tahun bekerja sebagai pengrajin batik. Setelah usia 30 tahun sampai sebulan sebelum mulai sakit, pasien bekerja sebagai buruh cuci dari rumah ke rumah. Saat ini pasien sudah tidak bekerja lagi.
c. Gaya hidup: pasien sering mengonsumsi gorengan dan jarang mengonsumsi sayur serta buah.
d. Pola istirahat: Pasien tidur setiap hari pukul 21.00, kadang terbangun malam hari untuk buang air kecil dan bangun lagi pada pukul 04.00 pagi.
e. Aktivitas pasien saat ini adalah mengerjakan tugas rumah seperti mencuci, memasak dan merawat suaminya yang sakit.
6. Review Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh untuk mengantisipasi hal-hal yang terlewatkan sebelumnya)
a. Sistem serebrospinal: demam (-), penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (jarang)
b. Sistem pernafasan: sesak (+)
c. Sistem kardivaskular: nyeri dada (jarang), sesak (+)
d. Sistem gastrointestinal: BAB setiap hari, normal
e. Sistem urogenital: BAK sering setiap malam
f. Sistem integumentum: luka (-)
C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT ( ILLNESS)
Pengalaman Sakit Pasien
(Uraikan pengalaman sakit pasien yang meliputi: pikiran, perasaan, efek pada fungsi dan harapan)
1. Pikiran: Pasien berpikir sakit yang dideritanya selama ini disebabkan karena faktor kelelahan dalam pekerjaan.
2. Perasaan: Pasien saat ini sudah merasa pasrah terhadap sakit yang diderita saat ini.
3. Efek pada fungsi: Pasien sekarang sudah tidak bekerja lagi.
4. Harapan: Pasien ingin sembuh, sehat dan bisa bekerja lagi seperti dulu.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = cukup
2. Kesadaran = compos mentis
3. Tanda Vital =
a. Tekanan Darah : 142/87,5 mmHg (rata-rata)
Home visite pertama : 140/90 mmHg (8 Oktober 2017)
Home visite kedua : 150/90 mmHg (I) (9 Oktober 2017)
140/90 mmHg (II)
140/80 mmHg (III)
Monitoring tekanan darah dalam 5 kunjungan terakhir ke Puskesmas:
20 April 2017 : 120/80 mmHg
26 Mei 2017 : 110/70 mmHg
7 Juli 2017 : 130/80 mmHg
26 September 2017 : 130/80 mmHg
6 Oktober 2017 : 160/90 mmHg
b. Nadi : 79 x/menit
c. Respirasi : 25 x/menit
d. Suhu : 36,7°C
e. VAS : 3 (nyeri kepala)
4. Antropometri =
a. Tinggi Badan : 149 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 29,28kg/m2
b. Berat Badan : 65 kg
c. Lingkar Pinggang : 98 cm
d. Lingkar Panggul : 105 cm Waist-Hip Ratio: 0,93
e. Lingkar Lengan Atas : 32 cm
f. Status Gizi : obesitas grade I
5. Pemeriksaan Umum=
a. Kulit : bekas operasi proyeksi kandung empedu, kering, keloid (+)
b. Kelenjar Limfe : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
c. Otot : normotrofi
d. Tulang : deformitas (-)
e. Sendi : bebas
6. Pemeriksaan Khusus
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Simetris, retraksi (-)
Ketertinggalan gerak (-), nyeri tekan (-), vokal fremitus simetris (+)
Sonor (+/+)
Vesikuler (+/+) ronkhi (-/-) wheezing (-/-)
Jantung
ictus cordis terlihat di SIC VI, linea axillaris anterior sinistra
ictus cordis teraba kuat angkat di SIC VI, linea axillaris anterior sinistra
Jantung kesan membesar
BJ I-II reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Cembung, bekas luka operasi proyeksi kandung empedu (kering, keloid (+))
Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Timpani
Bising usus (+) normal
Anogenital : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Akral þ Hangat Dingin
Kanan Atas
Kiri Atas
Kanan Bawah
Kiri Bawah
Gerakan
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
Tonus
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Refleks Fisiologis
Normal
Normal
Normal
Normal
Refleks Patologis
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Sensibilitas
Berkurang
Berkurang
Normal
Normal
Meningeal Signs
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
(Hasil serial)
a. 16 Maret 2016:
Gula darah puasa: 97mg/dL
Gula darah 2 jam PP: 248mg/dL
Kolesterol: 190mg/dL
b. 25 Juli 2016:
Gula darah sewaktu: 140mg/dL
Kolesterol 192mg/dL
c. Juli 2017:
Gula darah puasa: 134mg/dL
Kolesterol: 184 mg/dL
2. Radiologi:
a. USG Abdomen (16/6/2015)
Hepar: echostructure normal, sudut lancip, IHBD tak prominen, tak tampak massa/nodul
VF: dinding licin, lumen sonolusen, tampak lesi hiperekoik dengan akustik shadow, bentuk bulat multiple, ukuran terlebar 0,8cmx0,5cm
Pankreas: ekostruktur normal, tak tampak massa
Lien: ekostruktur normal, tak tampak massa
Ren dextra et sinistra: ekostruktur normal, piramid tak prominen, SPC ren tak melebar, cortex dan medulla tak mengabur, tak tampak massa/batu
Kesan: Cholelitiasis
Tak tampak kelainan lain pada organ-organ tersebut di atas
b. Thorax (1/2/2016): cardiomegali dengan pulmo dbn
F. PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI (MEKANISME)
(Berikan uraian pathogenesis/ patofisiologi (mekanisme) dari penyakit utama yang terjadi)
1. Hipertensi

 
2. Diabetes Mellitus
 
G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis =
a. Hipertensi stage I dd white collar hypertension , hipertensi sekunder
b. Hiperglikemia ec diabetes mellitus tipe 2 (komplikasi: neuropati DM) dd toleransi glukosa oral terganggu, gula darah puasa terganggu
c. Chest pain e.c. ischemic heart disease dd dispepsia, ansietas
d. Obesitas grade 1 dd overweight dd obesitas grade 2
2. Diagnosis Kerja=
a. Hipertensi stage I
b. Diabetes mellitus tipe 2 (komplikasi: neuropati DM)
c. Ischemic heart disease
d. Obesitas grade 1
H. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
No.
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
No. HP
Status Kesehatan
1.
Ny. M
P
65
Pengrajin batik
-
Sehat
2.
Bp. Wj
L
53
Pedagang
-
Glaukoma
3.
Bp. Mo
L
51
Supir
-
Sehat
4.
Bp. Mt
L
47
Buruh pabrik
-
Sehat
I. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
No.
Nama
Jenis Kelamin
Tgl Lahir/
Umur
Pekerjaan
No.HP
Status Kesehatan
1.
Bp. Wd
L
63
Tidak bekerja
-
Septic arthritis genu dextra
J. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)
1. Genogram Keluarga ( Family Genogram )
(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda di bawahnya). 

2. Bentuk Keluarga ( Family Structure )
Nuclear Family (Golderberg, 1980)
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle )
Families in later life (Carter & McGoldrick,1989)
4. Peta Keluarga ( Family Map )
(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika keluarga sesuai kaidah umum pembuatan peta keluarga dilengkapi dengan keterangan/legenda di bawahnya). 

5. APGAR Keluarga ( Family APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve ]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi keluarga)
APGAR Keluarga
Hampir selalu
(2)
Kadang-kadang (1)
Hampir tidak pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan kepada keluarga saya ketika saya menghadapi permasalahan
Ö
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya.
Ö
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya.
Ö
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan cinta.
Ö
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi waktu bersama.
Ö
Skor Total
7: disfungsional sedang
Skala pengukuran: Skor: Contoh:
Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat
6. SCREEM Keluarga ( Family SCREEM)
( Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical )
Aspek SCREEM
Sumber Daya
Patologis
Social
Hubungan antar anggota keluarga dan tetangga baik
Cultural
Pasien tidak mempercayai hal-hal gaib sebagai penyebab sakitnya
Religious
Pasien beragama Islam dan taat beribadah
Pasien selalu mengikuti pengajian di Masjid sekitar rumahnya setiap hari Jumat sore
Educational
Anak pertama pasien lulusan SMK
Anak kedua pasien lulusan S2, magister hukum
Pasien lulusan SD
Suami pasien tidak bersekolah
Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya selama ini
Economic
Anak pasien bekerja di lembaga bantuan hukum sering memberikan uang kepada orangtuanya sekitar 100-200 ribu rupiah setiap minggunya, penghasilan sekitarRp1.500.000,00
Pasien sudah tidak bekerja lagi
Suami pasien sudah tidak bekerja lagi
Medical
Pasien memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
Akses ke pelayanan kesehatan terjangkau
7. Perjalanan Hidup Keluarga ( Family Life Line )
Tahun
Usia
(Tahun)
Life Events/ Crisis
Severity of Illness
1991
32
Pasien beralih profesi dari pengrajin batik menjadi buruh cuci
Stressor psikologis
1994
35
Pasien terdiagnosis hipertensi
2005
46
Suami pasien mulai nyeri sendi lutut dan beralih profesi dari tukang becak menjadi cleaning service sekolah
2005
46
Anak kedua pasien sekolah asrama
2006
47
Ayah pasien meninggal dunia
2009
50
Anak pertama pasien menikah dan meninggalkan rumah
2011
52
Ibu pasien meninggal dunia
2012
53
Adik pasien meninggal dunia
2015
56
Pasien terdiagnosis ischemic heart disease
2015
56
Pasien terdiagnosis DM, hiperkolesterolemia
2016
57
Pasien menjalani operasi batu empedu
2017
58
Suami pasien menderita septic arthritis genu dextra
K. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
Pasien menempati rumah kontrakan berukuran 3x9 meter berlokasi di daerah pemukiman padat penduduk di jalan Pareanom yang ditempati sejak tahun 1991. Rumah berdinding tembok, atap genteng, lantai semen. Rumah terdiri atas 2 kamar tidur, satu ruang tamu, dan dapur. WC, tempat mencuci dan menjemur pakaian terletak terpisah, di luar rumah. Pencahayaan yang masuk ke ruangan dirasa cukup dan ventilasi juga cukup. Kebersihan dan kerapihan rumah dirasakan kurang.
2. Lingkungan Sekitar Rumah
(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air, pengaturan limbah, pembuangan sampah, situasi halaman, selokan, ,serta gambaran kedekatan dengan rumah tetangga sekitar)
Sumber air dari sumur, penampungan air di ember. Pengaturan limbah: sampah dibuang di tempat penimbunan sampah yang setiap hari diangkut mobil penampungan sampah. Halaman rumah adalah tanah tanpa pagar rumah.
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan keterangan/ legenda)
L. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT(PHBS)
No.
Indikator PHBS
Jawaban
Ya
Tidak
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan
3.
Menimbang berat badan balita setiap bulan
4.
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Ö
5.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Ö
6.
Menggunakan jamban sehat
Ö
7.
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan
lingkungannya sekali seminggu
Ö
8.
Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari
Ö
9.
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga
Ö
10
Tidak merokok di dalam rumah
Ö
Kesimpulan: rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan sehat
M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Nomor
Kunjungan
Tanggal
Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
1
8/10/2017
Pengetahuan pasien tentang penyakit yang dideritanya kurang
Konseling CEA kepada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien
2
9/10/2017
Edukasi nutrisi dan aktivitas fisik bagi pasien
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Diagnosis Psiko - sosial & Kultural-spiritual =
Pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya, keluarga disfungsional sedang, rumah tangga tidak ber-PHBS
2. Diagnosis Holistik (Klinis plus Psiko - sosial & Kultural-spiritual )=
Ischemic Heart Disease, Hipertensi Stage I, Diabetes Mellitus tipe 2, Neuropati DM, Obese grade 1 pada wanita pra lansia dengan pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya pada keluarga disfungsional sedang dan rumah tangga tidak ber-PHBS
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
Memberikan edukasi pasien dan keluarga pasien tentang:
a. Gambaran bahwa DM, hipertensi dan obesitas merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikendalikan; dan hal ini tergantung dari perilaku kesehatan pasien sendiri.
b. Penyakit DM, hipertensi dan obesitas: penyebab, faktor resiko, komplikasi dan pengelolaan.
c. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan diabetes mellitus, hipertensi, dan obesitas:
Makan dengan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur, pola istirahat yang cukup, manajemen stress yang baik dan menghindari rokok, napza& free sex
d. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 4 minggu sekali
f. Pentingnya monitor kadar gula darah minimal 1 bulan sekali; serta profil lemak dan HbA1c 3 bulan sekali
g. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
h. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan pola makan dengan prinsip 3 J (jadwal, jenis, dan jumlah) untuk DM, dan obesitas, serta DASH untuk hipertensi.
Contoh:
Perhitungan kalori rumus Harris Bennedict (berat badan aktual):
Perempuan: 655 + (9,6xBB) + (1,85xTB) – (4,7xU)
= 655 + (9,6x65) + (1,85x149) – (4,7x58)
= 655 + 624 + 275,65 – 272,6
= 1282,05 kkal (dibulatkan menjadi 1282 kkal)
Kebutuhan kalori per hari: AMB x Aktifitas fisik
=1282 x 1,30 = 1666,6 kkal (dibulatkan 1667 kkal)
Berat badan ideal (Rumus Broca):
BBI = (Tinggi badan - 100) – 10%
= (149-100)-10%
= 49-4,9
= 44,1 kg (dibulatkan menjadi 44 kg)
Perhitungan kalori rumus Harris Bennedict (berat badan ideal):
Perempuan: 655 + (9,6xBB) + (1,85xTB) – (4,7xU)
= 655 + (9,6x44) + (1,85x149) – (4,7x58)
= 655 + 422,4 + 275,65 – 272,6
= 1080,45 kkal (dibulatkan menjadi 1080 kkal)
Kebutuhan kalori per hari: AMB x Aktifitas fisik
=1080 x 1,30 = 1404 kkal
Untuk mencapai berat badan ideal, maka diet setiap hari tidak boleh lebih dari 1404 kkal. Dikurangi sekitar 263 kkal dari kebutuhan kalori berdasarkan berat badan aktual.
Distribusi makanan setiap hari:
1) Karbohidrat 60% = 60% x 1404 = 842,4 kkal dari karbohidrat setara 210,6gram karbohidrat (842:4kkal/gram karbohidrat)
2) Protein 20% = 20% x 1404 = 280,8 kkal dari protein setara 70,2gram protein (280,8:4kkal/gram protein)
3) Lemak 20% = 20% x 1404= 280,8 kalori dari lemak setara 31,2gram lemak (280,8 :9kkal/gram lemak).
Kebutuhan kalori dibagi 6x sehari: sarapan 20%, selingan pagi 10%, makan siang 30%, selingan siang 10%, makan malam 20%, selingan malam 10%.
Waktu Menu Bahan Berat
(gr)
Kalori Protein
(gr)
Lemak
(gr)
Karbohidrat
(gr)
Sarapan
07.00
Nasi putih
Sayur
Bening
Telur rebus
Nasi
Bayam
Telur ayam
100
200
100
175
25
100
4
6
14
-
-
4
40
20
-
Cemilan
10.00
Pisang 300 100 - - 24
Makan siang 12.00 Nasi putih
Kembang kol
Ikan bakar
Nasi
Kembang kol
Ikan
100
200
80
175
50
100
4
2
14
-
-
8
40
10
-
Cemilan siang
16.00
Pepaya 190 50 - - 12
Makan malam
19.00
Nasi putih
Jagung muda
Tempe Tahu
Hati ayam
Nasi
Jagung muda
Tempe
Tahu
Hati ayam
100
200
50
110
30
175
50
50
50
75
4
2
5
10
7
-
-
3
3
5
40
10
7
7
0
Cemilan
22.00
Buah-buahan Alpukat 1/2 60 50 - 5 -
TOTAL 1.820 1.225 72 28 210
b. Melakukan aktifitas fisik secara teratur selama 30 menit setiap hari
c. Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal
d. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari
e. Melakukan manajemen stress yang baik
f. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
g. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya tiap 4 minggu sekali
h. Monitoring kadar gula darah minimal 1 bulan sekali; serta profil lemak dan HbA1c 3 bulan sekali
i. Melakukan perawatan kaki dan senam diabetes tiap hari
j. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan: EKG, rontgen thorax, ekokardiografi untuk melihat ada tidaknya komplikasi lebih lanjut, misalnya Congestive Heart Failure.
k. Mendapatkan konseling metode CEA (Catharsis-Education-Action) untuk mengatasi pengetahuan yang kurang tentang penyakit DM, hipertensi dan obesitas.
l. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
m. Skrining anggota keluarga untuk penyakit DM, hipertensi dan obesitas.
3. Upaya Kuratif:
Pasien mendapatkan terapi dari dokter:
a. Irbesartan 300mg 1x1 tablet
b. Amlodipin 10mg 1x1 tablet
c. Acarbose 50mg 3x1 tablet setelah suapan pertama makan
d. Hidroklorotiazid 25mg 1x ½ tablet sesudah makan, pagi
e. Simvastatin 10 mg 1x1 tablet, malam
Pemberian antiplatelet (diusulkan):
a. Miniaspi 80mg 1x1 tablet.
4. Upaya Rehabilitatif:
Pada pasien ini tidak diperlukan
5. Upaya Paliatif:
Pada pasien ini tidak diperlukan

No comments:

Post a Comment