A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus : |
1
|
Nama Lengkap : |
Ny. S
|
Jenis kelamin: | P |
Alamat : |
Panjangrejo, Pundong, Bantul
Jaten, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul
|
Telepon/ No.HP : |
-
|
Pekerjaan : |
Tidak bekerja
|
Agama : |
Islam
|
Pendidikan terakhir : |
Tidak sekolah
|
B. ANAMNESIS PENYAKIT ( DISEASE)
1. Keluhan Utama:
Rawat luka bekas operasi kanker payudara
|
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
(Uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit,
obat-obatan yang telah diminum, pelayanan kesehatan
yang telah didapatkan termasuk sikap dan perilaku
klien, keluarga dan lingkungan terhadap masalah yang
ada)
Pasien wanita usia 64 tahun, datang bersama anaknya, ke
Puskesmas W untuk merawat luka bekas operasi
kanker payudara kanannya. Pasien telah menjalani
operasi pengangkatan payudara kanannya, pada tanggal 18
Agustus 2017 di RS W. Pasien merasakan terdapat
benjolan di payudara kanannya sejak sekitar satu tahun
yang lalu tapi tidak diperiksakan ke dokter dan tidak
diberikan pengobatan apapun. Benjolan dirasakan tidak
membesar, tidak panas dan tidak nyeri. Pada awal
Agustus, ketika pasien mandi, pasien merasakan benjolan
di payudara kanannya pecah, keluar cairan berwarna
merah kehitaman. Pasien kemudian menghubungi anak
pasien, kemudian anak pasien membawa pasien ke
Puskesmas.
Pasien kemudian dirujuk ke RS P untuk dilakukan pemeriksaan dan manajemen lebih
lanjut. Pasien kemudian menjalani pemeriksaan rontgen
thorax, USG abdomen, USG payudara dan aspirasi jarum
halus (AJH), Pada pemeriksaan USG payudara didapatkan
hasil fibrokistik mammae dextra, dd ca mammae dextra.
Pada pemeriksaan AJH (aspirasi jarum halus), hasilnya
ditemukan sel ganas, pendapat: karsinoma. Pihak RS
P merujuk pasien ke RS W agar
pasien mendapatkan tatalaksana lebih lanjut oleh dokter
yang lebih ahli.
Pasien kemudian dirawatinapkan di RS W untuk
dilakukan operasi pengangkatan payudara. Operasi
payudara dilakukan pada hari Jumat dan pasien
diperbolehkan pulang pada hari Minggu. Pasien
mendapatkan terapi di rumah yaitu, Asam folat 2 kali
sehari, Cefixime kaps 100mg 2 kali sehari, dan Vitamin
B Kompleks 2 kali sehari. Pasien telah menjalani
kemoterapi sebanyak dua kali pada tanggal 22 September
dan 4 Oktober 2017. Pasien mengatakan nyeri bekas
operasi sudah berkurang.
Pasien tidak mengalami demam, sesak nafas, muntah,
nyeri perut. Tidak ada keluhan pada buang air kecil.
Nafsu makan pasien mulai menurun dan sering merasa mual
sejak sakit dan pasien tidak buang air besar setiap
hari.
|
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
(Uraikan penyakit yang ada pada klien, pengobatan,
pembedahan dan riwayat alergi. Uraikan pula pelayanan
kesehatan yang telah diterima termasuk imunisasi dan
skrining)
Diabetes Mellitus: disangkal
Hipertensi: disangkal
Keganasan: kanker payudara
Rawat inap: operasi pengangkatan payudara kanan (18
Agustus 2017)
Alergi: disangkal
|
4. Riwayat Penyakit Keluarga
(Uraikan penyakit yang ada pada keluarga termasuk
riwayat pengobatan. Diagram riwayat keluarga disusun
dalam bentuk genogram digambarkan terpisah).
Diabetes Mellitus: disangkal
Hipertensi: disangkal
Tumor: disangkal
Keganasan: disangkal
Alergi: disangkal |
5. Riwayat Personal Sosial
(Uraikan pula faktor risiko yang ada pada klien dan
keluarganya dengan menggali berbagai permasalahan dalam
aspek-aspek pendidikan, pekerjaan, keluarga asal dan
rumah tangga sekarang, serta minat dan gaya hidup)
Pendidikan: pasien tidak sekolah
Pekerjaan: dahulu pasien adalah seorang buruh tani pare
dan kacang. Pasien mengaku jarang menggunakan alas kaki
ketika bercocok tanam. Pasien juga jarang membersihkan
badan ketika dari ladang.
Pernikahan: tahun 1983, memiliki anak: 1984, berpisah
setelah 2 bulan kelahiran anak
Riwayat menstruasi: pasien lupa kapan mengalami
menstruasi pertama kali. Pasien menopause saat berusia
52 tahun
Riwayat menyusui: pasien menyusui anaknya selama enam
bulan, hanya pada payudara kiri. Alasannya karena, anak
pasien menangis ketika disusui menggunakan payudara
kanan. Ibu pasien menganggap karena ASI payudara kanan
terasa pahit bagi anaknya.
Gaya hidup:
Pola makan: pasien makan 2-3 kali sehari, sering makan
makanan yang berminyak, jarang mengonsumsi sayur dan
buah. Saat mulai sakit, nafsu makan pasien mulai
menurun
Pola aktivitas: pasien saat ini sudah tidak bekerja.
Pasien hanya banyak berdiam di rumah dan mengasuh
cucunya.
Pola istirahat: pasien mengaku sulit tidur di malam
hari, pasien mulai tidur sekitar mulai pukul 00.00
Managemen stress: pasien mengaku bahagia ketika
mengasuh cucunya
|
6.
Review
Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh
untuk mengantisipasi hal-hal yang terlewatkan
sebelumnya)
Sistem saraf pusat: Nyeri kepala (-), demam (-)
Sistem kardiovaskuler: Nyeri dada (-), berdebar-debar
(-)
Sistem respirasi: Sesak (-), batuk (-)
Sistem gastrointestinal: mual (+), muntah (-), nyeri
perut (-), nafsu makan (menurun)
Sistem urogenital: Sulit BAK (-), nyeri saat BAK (-)
Sistem muskuloskeletal: tidak ada keluhan
Sistem integumentum: gatal dan luka bekas garukan di
kaki
|
C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT ( ILLNESS)
Pengalaman Sakit Pasien
(Uraikan pengalaman sakit pasien yang meliputi:
pikiran, perasaan, efek pada fungsi dan harapan)
1. Pikiran: pasien
kurang mengetahui keadaan penyakit yang dialami selama
ini
2. Perasaan: pasien
sudah menerima keadaan sakitnya sekarang
3. Efek pada fungsi:
pasien tidak bekerja lagi setelah dilakukan operasi
4. Harapan: pasien
ingin sembuh dari sakit kanker yang dideritanya
|
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum =
cukup
|
||||
2. Kesadaran = compos
mentis
GCS E4V5M6
|
||||
3. Tanda Vital =
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 14 x/menit
Suhu : 36,9₀ C
VAS : 3
|
||||
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 149 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 27,47
kg/m2
Berat Badan : 61 kg
Lingkar Pinggang: 90 cm
Lingkar Panggul : 103 cm Waist-Hip Ratio: 0,87
Lingkar Lengan Atas: 30 cm
Status Gizi : Obesitas grade 1
|
||||
5. Pemeriksaan Umum=
|
||||
Kulit : bekas operasi pengangkatan payudara kanan,
basah (+), pus (+)
tampak luka bekas garukan di kaki kanan dan kiri
|
||||
Kelenjar Limfe : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
|
||||
Otot : normotrofi
|
||||
Tulang : deformitas (-)
|
||||
Sendi : keterbatasan pergerakan lengan kanan atas
(abduksi)
|
||||
6. Pemeriksaan Khusus
|
||||
Kepala : normocephal, rambut sebagian hitam-sebagin
putih, distribusi
tidak merata, rontok, mudah dicabut |
||||
Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
|
||||
Hidung : sekret (-/-) perdarahan (-/-) deviasi septum
(-)
|
||||
Telinga : sekret (-/-) perdarahan (-/-)
|
||||
Mulut dan Gigi : stomatitis (-), gigi hilang (+)
|
||||
Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
|
||||
Leher : pembesaran limfonodi (-), JVP tidak meningkat,
pembesaran
kelenjar tiroid (-)
|
||||
Thorax
|
Inspeksi
|
Palpasi
|
Perkusi
|
Auskultasi
|
Paru
|
||||
Kanan
|
Tampak bekas operasi pengangkatan payudara, basah (+),
pus (+)
Retraksi (-)
|
Nyeri tekan pada bekas operasi (+)
Vokal fremitus simetris (+)
Ketertinggalan gerak (-)
|
Sonor seluruh lapang paru
|
Suara dasar vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
|
Kiri
|
Luka (-) ketertinggalan gerak (-)
Retraksi (-)
|
Vokal fremitus simetris (+)
Ketertinggalan gerak (-)
Deformitas (-)
|
Sonor seluruh lapang paru
|
Suara dasar vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
|
Jantung
|
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus cordis teraba pada sela iga 5, linea midclavicularis sinistra Perkusi: Batas jantung:
Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-) |
|||
Abdomen
|
Inspeksi
|
Palpasi
|
Perkusi
|
Auskultasi
|
Cembung
Luka (-)
|
Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
|
Timpani
|
BU (+) normal
|
|
Anogenital : terdapat muara anus, genital dalam batas
normal
|
||||
Ekstremitas : Akral Hangat
|
||||
Kanan Atas
|
Kiri Atas
|
Kanan Bawah
|
Kiri Bawah
|
|
Gerakan
|
Terbatas
|
Bebas
|
Bebas
|
Bebas
|
Tonus
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Eutoni
|
Trofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Eutrofi
|
Refleks Fisiologis
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Refleks Patologis
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Sensibilitas
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Normal
|
Meningeal Signs
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
Negatif
|
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Darah rutin (19/9/2017)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Radiologi
(10/8/2017):
Thorax:
cor dan pulmo normal
USG abdomen:
echostructure hepar, paraaorta, dan ren normal
USG Mammae:
Mammae dextra: tampak bayangan massa isoechoic, bulat,
noduler, sebagian kistik di daerah areola mammae
dextra.
Kesan: fibrokistik mammae dextra, dd ca mammae dextra
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3. Lainnya:
Aspirasi jarum halus mammae dextra (10/8/2017):
Pemeriksaan Histopatologi (24/8/2017):
Pembelahan lamiler selanjutnya didapat celah berisi
massa kehitaman, kesan jendalan darah dan massa ukuran
5x5x3 cm, jarak dengan dasar operasi +/-2 mm, berlanjut
ke bagian operasi di permukaan kulit – 2 Kupe (B)
A. 2 buah kelenjar limfe dengan yang satu didapat tumor
seperti B
B. Jaringan mammae dengan tumor bentuk lobuler dan
seluler. Diantaranya didapat bagian deretan sel dengan
bentuk ‘indian file’. Sel-sel dengan inti
hiperkromatis.
|
F. PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI (MEKANISME)
G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis =
Kanker payudara dd tumor filoides, nekrosis lemak
Obesitas grade 1 dd overweight dd obesitas grade 2
2. Diagnosis Kerja=
Kanker payudara
Obesitas grade 1
|
H. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Tgl Lahir/
Umur
|
Pekerjaan
|
No.HP
|
Status Kesehatan
|
1.
|
A |
P
|
66
|
Petani
|
-
|
Sehat
|
2.
|
Su
|
L
|
60
|
Petani
|
-
|
Sehat
|
3.
|
Sa
|
P
|
59
|
Petani
|
-
|
Sehat
|
4.
|
So
|
P
|
55
|
Petani
|
-
|
Sehat
|
I. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Umur
|
Pekerjaan
|
No.HP
|
Status Kesehatan
|
1.
|
E
|
L
|
33
|
Produsen tahu
|
- |
Sehat
|
2.
|
M
|
P
|
34
|
Pedagang
|
-
|
Sehat
|
3.
|
Em
|
P
|
10
|
Pelajar
|
-
|
Sehat
|
4.
|
Az
|
L
|
5
|
Pelajar
|
-
|
Sehat
|
J. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)
1.
Genogram Keluarga (
Family Genogram
)
(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan
genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda di
bawahnya).
|
2.
Bentuk Keluarga (
Family Structure
)
Extended family (keluarga besar)
Goldenberg, 1980
|
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle )
Families in later life
Carter & McGoldrink, 1989
|
4.
Peta Keluarga (
Family Map
)
(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika
keluarga sesuai kaidah umum pembuatan peta keluarga
dilengkapi dengan keterangan/legenda di bawahnya).
|
5.
APGAR Keluarga (
Family
APGAR)
[
Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve
]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal
untuk melihat adanya disfungsi keluarga)
|
||||||||||||||||||
APGAR Keluarga
|
Hampir selalu
(2)
|
Kadang-kadang
(1)
|
Hampir tidak pernah
(0)
|
|||||||||||||||
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan kepada keluarga saya ketika saya menghadapi permasalahan |
Ö
|
|||||||||||||||||
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya. |
Ö
|
|||||||||||||||||
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya. |
Ö
|
|||||||||||||||||
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan cinta. |
Ö
|
|||||||||||||||||
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi waktu bersama. |
Ö
|
|||||||||||||||||
Skor Total
|
8 (sangat fungsional)
|
|||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
6.
SCREEM Keluarga (
Family
SCREEM)
(
Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical
)
|
||||||||||||||||||
Aspek SCREEM
|
Sumber Daya
|
Patologis
|
||||||||||||||||
Social
|
Interaksi dan komunikasi pasien dengan keluarga serta
tetangga baik
|
Pasien sudah tidak berinteraksi dan berkomunikasi
dengan mantan suami pasien
|
||||||||||||||||
Cultural |
Pasien tidak percaya hal-hal yang gaib, sebagai
penyebab sakitnya
|
|||||||||||||||||
Religious |
Pasien beragama Islam
|
Pasien jarang melaksanakan ibadah sholat dengan alasan
sering merasa lemas
|
||||||||||||||||
Educational |
Anak pasien lulusan SMA
|
Pasien tidak bersekolah dan pengetahuan tentang
penyakitnya kurang
|
||||||||||||||||
Economic |
Anak pasien bekerja sebagai produsen tahun
berpenghasilan sekitar Rp2.000.000,00 dan menantu
pasien bekerja sebagai pedagang tahu di pasar
berpenghasilan sekitar Rp1.000.000,00
|
Pasien sudah tidak bekerja
|
||||||||||||||||
Medical |
Pasien memiliki jaminan kesehatan (BPJS: PBI)
Akses pelayanan kesehatan terjangkau
|
7.
Perjalanan Hidup Keluarga (
Family Life Line
)
|
|||
Tahun
|
Usia
(Tahun)
|
Life Events/ Crisis
|
Severity of Illness
|
1984
|
32
|
Berpisah dengan suami | Stressor psikologis |
2006
|
54
|
Gempa Yogyakarta | Stressor psikologis |
2014
|
62
|
Anak pindah rumah | Stressor psikologis |
2017
|
64
|
Pasien terdiagnosis kanker payudara kanan |
K. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
Saat ini pasien tinggal di rumah anaknya semenjak
sakit. Rumah pasien berada di daerah pemukiman padat
penduduk di daerah Janten, Ngestiharjo. Ukuran rumah
pasien +/- 8 x 10 meter, berdinding tembok, ruang tamu
dan teras berlantai tegel sisanya berlantai semen, atap
genteng. Rumah terdiri atas 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi/WC, dapur, ruang tamu, ruang keluarga dan jemuran
di lantai 2. Pencahayaan yang masuk ke ruangan dirasa
cukup dan ventilasi juga cukup. Kebersihan dan
kerapihan rumah dirasakan kurang.
|
2. Lingkungan Sekitar Rumah
(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air,
pengaturan limbah, pembuangan sampah, situasi halaman,
selokan, ,serta gambaran kedekatan dengan rumah
tetangga sekitar)
Sumber air dari sumur, penampungan air di ember.
Pengaturan limbah: sebagian sampah dibakar di tempat
produsen tahu, sebagian dibuang di tempat penimbunan
sampah.
Halaman bergabung dengan tetangga di sekitarnya, tanpa
pagar rumah.
|
3. Denah Rumah
|
|||
Keterangan:
A: Teras
B: Ruang tamu
|
C: Kamar tidur
D: WC
E: Tangga
|
F: Kamar tidur
G: Ruang keluarga
|
H: Ruang makan
I: Dapur
|
L. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
No.
|
Indikator PHBS
|
Jawaban
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1.
|
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan | ||
2.
|
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan | ||
3.
|
Menimbang berat badan balita setiap bulan | ||
4.
|
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
|
Ö
|
|
5.
|
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
|
Ö
|
|
6.
|
Menggunakan jamban sehat
|
Ö
|
|
7.
|
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan
lingkungannya sekali seminggu |
Ö
|
|
8.
|
Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari
|
Ö
|
|
9.
|
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga
|
Ö
|
|
10
|
Tidak merokok di dalam rumah
|
Ö
|
|
Kesimpulan:
rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan
sehat
|
M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Nomor
Kunjungan
|
Tanggal
|
Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
|
1
|
3/10/2017
|
Pengetahuan pasien tentang sakit yang dideritanya masih
kurang
Edukasi tentang penyakit pasien
|
2
|
5/10/2017
|
Edukasi anak pasien untuk berhenti merokok
Edukasi pola makan dan nutrisi pasien
|
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Diagnosis Psiko
-
sosial
& Kultural-spiritual
=
Kurang pengetahuan tentang penyakitnya, tidak taat
beribadah, tidak ber-PHBS
2. Diagnosis Holistik (Klinis
plus
Psiko
-
sosial
& Kultural-spiritual
)=
Kanker payudara kanan stadium IIIA, post MRM ( Mastectomy Radical Modified), obesitas grade
1, pada janda lansia tidak taat beribadah dengan
pengetahuan yang kurang terhadap penyakitnya pada rumah
tangga yang tidak berperilaku hidup bersih dan sehat.
|
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan
1 orang anggota keluarga) tentang :
a. Gambaran bahwa kanker dan obesitas merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan b. Penyakit kanker dan obesitas: penyebab, faktor resiko, komplikasi, dan pengelolaan. c. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan kanker dan obesitas: ♦ Makan dengan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur, pola istirahat yang cukup, manajemen stress yang baik dan menghindarirokok, napza dan free sex d. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 4 minggu sekali f. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari g. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan pola makan dengan prinsip 3 J (jadwal,
jenis, dan jumlah) untuk obesitas.
b. Melakukan aktifitas fisik secara teratur minggu selama 30-45 menit setiap hari c. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari d. Melakukan manajemen stress yang baik e. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter f. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya setiap 4 minggu sekali g. Menjaga kebersihan luka bekas operasi (ganti pembalut luka sesuai anjuran dokter) 2 hari sekali h. Mendapatkan konseling metode CEA (Catharsis-Education-Action) untuk mengatasi pengetahuan yang kurang tentang penyakit kanker dan obesitas i. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat j. Deteksi dini pada keluarga yang berisiko
3. Upaya Kuratif:
Pengobatan Kanker Payudara Stadium IIIA:
Berdasarkan Panduan Penatalaksaan Kanker Payudara,
Kemenkes 2014:
a. Mastektomi simpel + radiasi dengan kemoterapi
adjuvant dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi
target
b. Mastektomi radikal modifikasi + radiasI dengan
kemoterapi adjuvant, dengan atau tanpa hormonal, dengan
atau tanpa terapi target
c. Kemoradiasi preoperasi dilanjutkan dengan atau tanpa
BCT atau mastektomi simple, dengan/tanpa hormonal,
dengan/tanpa terapi target
Cefixime caps 100mg 2x1 cap
Asam folat 2x1 tab
Vit B kompleks 2x1 tab
Kemoterapi sesuai jadwal RS
4. Upaya Rehabilitatif:
Fisioterapi pada lengan kanan pasien. Latihan
peregangan aktif dapat dimulai 1 minggu pascaoperasi
atau saat drainase dilepas, dan diteruskan hingga 6-8
minggu atau sampai lingkup gerak sendi penuh tercapai
pada sisi lengan operasi (PPK Kanker Payudara, Kemenkes
2014).
5. Upaya Paliatif:
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
a) Mengurangi nyeri
b) Asuhan psikologi
c) Dukungan moral
d) Dukungan spiritual
|
No comments:
Post a Comment