Monday, December 10, 2018

Kanker payudara kanan stadium IIIA, post MRM ( Mastectomy Radical Modified), obesitas grade 1


A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus :
1
Nama Lengkap :
Ny. S
Jenis kelamin: P
Alamat :
Panjangrejo, Pundong, Bantul
Jaten, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul
Telepon/ No.HP :
-
Pekerjaan :
Tidak bekerja
Agama :
Islam
Pendidikan terakhir :
Tidak sekolah








B. ANAMNESIS PENYAKIT ( DISEASE)
1. Keluhan Utama: Rawat luka bekas operasi kanker payudara
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
(Uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit, obat-obatan yang telah diminum, pelayanan kesehatan yang telah didapatkan termasuk sikap dan perilaku klien, keluarga dan lingkungan terhadap masalah yang ada)
Pasien wanita usia 64 tahun, datang bersama anaknya, ke Puskesmas W untuk merawat luka bekas operasi kanker payudara kanannya. Pasien telah menjalani operasi pengangkatan payudara kanannya, pada tanggal 18 Agustus 2017 di RS W. Pasien merasakan terdapat benjolan di payudara kanannya sejak sekitar satu tahun yang lalu tapi tidak diperiksakan ke dokter dan tidak diberikan pengobatan apapun. Benjolan dirasakan tidak membesar, tidak panas dan tidak nyeri. Pada awal Agustus, ketika pasien mandi, pasien merasakan benjolan di payudara kanannya pecah, keluar cairan berwarna merah kehitaman. Pasien kemudian menghubungi anak pasien, kemudian anak pasien membawa pasien ke Puskesmas.
Pasien kemudian dirujuk ke RS P untuk dilakukan pemeriksaan dan manajemen lebih lanjut. Pasien kemudian menjalani pemeriksaan rontgen thorax, USG abdomen, USG payudara dan aspirasi jarum halus (AJH), Pada pemeriksaan USG payudara didapatkan hasil fibrokistik mammae dextra, dd ca mammae dextra. Pada pemeriksaan AJH (aspirasi jarum halus), hasilnya ditemukan sel ganas, pendapat: karsinoma. Pihak RS P merujuk pasien ke RS W agar pasien mendapatkan tatalaksana lebih lanjut oleh dokter yang lebih ahli.
Pasien kemudian dirawatinapkan di RS W untuk dilakukan operasi pengangkatan payudara. Operasi payudara dilakukan pada hari Jumat dan pasien diperbolehkan pulang pada hari Minggu. Pasien mendapatkan terapi di rumah yaitu, Asam folat 2 kali sehari, Cefixime kaps 100mg 2 kali sehari, dan Vitamin B Kompleks 2 kali sehari. Pasien telah menjalani kemoterapi sebanyak dua kali pada tanggal 22 September dan 4 Oktober 2017. Pasien mengatakan nyeri bekas operasi sudah berkurang.
Pasien tidak mengalami demam, sesak nafas, muntah, nyeri perut. Tidak ada keluhan pada buang air kecil. Nafsu makan pasien mulai menurun dan sering merasa mual sejak sakit dan pasien tidak buang air besar setiap hari.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
(Uraikan penyakit yang ada pada klien, pengobatan, pembedahan dan riwayat alergi. Uraikan pula pelayanan kesehatan yang telah diterima termasuk imunisasi dan skrining)
Diabetes Mellitus: disangkal
Hipertensi: disangkal
Keganasan: kanker payudara
Rawat inap: operasi pengangkatan payudara kanan (18 Agustus 2017)
Alergi: disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
(Uraikan penyakit yang ada pada keluarga termasuk riwayat pengobatan. Diagram riwayat keluarga disusun dalam bentuk genogram digambarkan terpisah).
Diabetes Mellitus: disangkal
Hipertensi: disangkal
Tumor: disangkal
Keganasan: disangkal
Alergi: disangkal
5. Riwayat Personal Sosial
(Uraikan pula faktor risiko yang ada pada klien dan keluarganya dengan menggali berbagai permasalahan dalam aspek-aspek pendidikan, pekerjaan, keluarga asal dan rumah tangga sekarang, serta minat dan gaya hidup)
Pendidikan: pasien tidak sekolah
Pekerjaan: dahulu pasien adalah seorang buruh tani pare dan kacang. Pasien mengaku jarang menggunakan alas kaki ketika bercocok tanam. Pasien juga jarang membersihkan badan ketika dari ladang.
Pernikahan: tahun 1983, memiliki anak: 1984, berpisah setelah 2 bulan kelahiran anak
Riwayat menstruasi: pasien lupa kapan mengalami menstruasi pertama kali. Pasien menopause saat berusia 52 tahun
Riwayat menyusui: pasien menyusui anaknya selama enam bulan, hanya pada payudara kiri. Alasannya karena, anak pasien menangis ketika disusui menggunakan payudara kanan. Ibu pasien menganggap karena ASI payudara kanan terasa pahit bagi anaknya.
Gaya hidup:
Pola makan: pasien makan 2-3 kali sehari, sering makan makanan yang berminyak, jarang mengonsumsi sayur dan buah. Saat mulai sakit, nafsu makan pasien mulai menurun
Pola aktivitas: pasien saat ini sudah tidak bekerja. Pasien hanya banyak berdiam di rumah dan mengasuh cucunya.
Pola istirahat: pasien mengaku sulit tidur di malam hari, pasien mulai tidur sekitar mulai pukul 00.00
Managemen stress: pasien mengaku bahagia ketika mengasuh cucunya
6. Review Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh untuk mengantisipasi hal-hal yang terlewatkan sebelumnya)
Sistem saraf pusat: Nyeri kepala (-), demam (-)
Sistem kardiovaskuler: Nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
Sistem respirasi: Sesak (-), batuk (-)
Sistem gastrointestinal: mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), nafsu makan (menurun)
Sistem urogenital: Sulit BAK (-), nyeri saat BAK (-)
Sistem muskuloskeletal: tidak ada keluhan
Sistem integumentum: gatal dan luka bekas garukan di kaki
C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT ( ILLNESS)
Pengalaman Sakit Pasien
(Uraikan pengalaman sakit pasien yang meliputi: pikiran, perasaan, efek pada fungsi dan harapan)
1. Pikiran: pasien kurang mengetahui keadaan penyakit yang dialami selama ini
2. Perasaan: pasien sudah menerima keadaan sakitnya sekarang
3. Efek pada fungsi: pasien tidak bekerja lagi setelah dilakukan operasi
4. Harapan: pasien ingin sembuh dari sakit kanker yang dideritanya
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = cukup
2. Kesadaran = compos mentis
GCS E4V5M6
3. Tanda Vital =
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 14 x/menit
Suhu : 36,9 C
VAS : 3
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 149 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 27,47 kg/m2
Berat Badan : 61 kg
Lingkar Pinggang: 90 cm
Lingkar Panggul : 103 cm Waist-Hip Ratio: 0,87
Lingkar Lengan Atas: 30 cm
Status Gizi : Obesitas grade 1
5. Pemeriksaan Umum=
Kulit : bekas operasi pengangkatan payudara kanan, basah (+), pus (+)
tampak luka bekas garukan di kaki kanan dan kiri
Kelenjar Limfe : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
Otot : normotrofi
Tulang : deformitas (-)
Sendi : keterbatasan pergerakan lengan kanan atas (abduksi)
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : normocephal, rambut sebagian hitam-sebagin putih, distribusi
tidak merata, rontok, mudah dicabut
Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : sekret (-/-) perdarahan (-/-) deviasi septum (-)
Telinga : sekret (-/-) perdarahan (-/-)
Mulut dan Gigi : stomatitis (-), gigi hilang (+)
Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Leher : pembesaran limfonodi (-), JVP tidak meningkat, pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Kanan
Tampak bekas operasi pengangkatan payudara, basah (+), pus (+)
Retraksi (-)
Nyeri tekan pada bekas operasi (+)
Vokal fremitus simetris (+)
Ketertinggalan gerak (-)
Sonor seluruh lapang paru
Suara dasar vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Kiri
Luka (-) ketertinggalan gerak (-)
Retraksi (-)
Vokal fremitus simetris (+)
Ketertinggalan gerak (-)
Deformitas (-)
Sonor seluruh lapang paru
Suara dasar vesikuler (+)
Ronkhi (-)
Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus cordis teraba pada sela iga 5, linea midclavicularis sinistra
Perkusi: Batas jantung:
  • Batas kanan atas: SIC II linea parasternal dextra
  • Batas kiri atas: SIC II linea parasternal sinistra
  • Batas kanan bawah: SIC V linea parasternal dextra
  • Batas kiri bawah: SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi:
Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Cembung
Luka (-)
Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Timpani
BU (+) normal
Anogenital : terdapat muara anus, genital dalam batas normal
Ekstremitas : Akral Hangat
Kanan Atas
Kiri Atas
Kanan Bawah
Kiri Bawah
Gerakan
Terbatas
Bebas
Bebas
Bebas
Tonus
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Eutoni
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Refleks Fisiologis
Normal
Normal
Normal
Normal
Refleks Patologis
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Sensibilitas
Normal
Normal
Normal
Normal
Meningeal Signs
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Darah rutin (19/9/2017)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Hemoglobin
9,8
L
12,3-15,3
g/dL
Eritrosit
3,41
L
4,10-5,10
10^6 g/dL
Leukosit
2,6
L
4,4-11,3
10^3/uL
Hematokrit
29,8
L
35-47
%
Trombosit
183
150-450
10^3g/dL
MCV
87,3
74-106
fL
MCH
28,7
28-33
pg
MCHC
32,9
L
33-36
g/dL
RDW-CV
11,8
11-16
%
Netrofil
70,8
H
50-70
%
Limfosit
19,9
L
25-60
%
Monosit
1,1
L
2-4
%
Eosinofil
7,5
H
2-4
%
Basofil
0,7
<1
%
2. Radiologi (10/8/2017):
Thorax: cor dan pulmo normal
USG abdomen: echostructure hepar, paraaorta, dan ren normal
USG Mammae:
Mammae dextra: tampak bayangan massa isoechoic, bulat, noduler, sebagian kistik di daerah areola mammae dextra.
Kesan: fibrokistik mammae dextra, dd ca mammae dextra
3. Lainnya:
Aspirasi jarum halus mammae dextra (10/8/2017):
  • Makroskopis: massa di mammae dextra posisi jam 9-12, menonjol diameter +/- 6 cm, padat, kemerahan, dilakukan AJH dibuat 6 slide, dipulas Giemsa.
  • Mikroskopis: sediaan sitologi menujukkan sel-sel berkelompok dan tersebar, sel-sel berukuran besar, bulat dan oval, sitoplasma cukup, inti berukuran besar, bulat dan oval hiperromatis, latar belakang banyak eritrosit.
  • Kesimpulan: AJH di mammae dextra, ditemukan sel ganas. Pendapat: karsinoma
Pemeriksaan Histopatologi (24/8/2017):
  • Organ: mammae dextra
  • Makroskopis: jaringan ukuran 24x12x6 cm, dilapisi kulit ukuran 17x9 cm, dengan bagian perforasi. Pada bagian tengah puting tidak dinilai. Pembelahan lamiler ujung dengan lemak lebih panjang, didapat 2 penebalan, masing-masing diameter = 1 cm, masing-masing – 1 kupe (A).
Pembelahan lamiler selanjutnya didapat celah berisi massa kehitaman, kesan jendalan darah dan massa ukuran 5x5x3 cm, jarak dengan dasar operasi +/-2 mm, berlanjut ke bagian operasi di permukaan kulit – 2 Kupe (B)
  • Mikroskopik: sediaan menunjukkan:
A. 2 buah kelenjar limfe dengan yang satu didapat tumor seperti B
B. Jaringan mammae dengan tumor bentuk lobuler dan seluler. Diantaranya didapat bagian deretan sel dengan bentuk ‘indian file’. Sel-sel dengan inti hiperkromatis.
  • Kesimpulan: mammae dextra karsinoma lobuler dengan nuclear grade 2-3
F. PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI (MEKANISME)
(Berikan uraian pathogenesis/ patofisiologi (mekanisme) dari penyakit utama yang terjadi)


G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis =
Kanker payudara dd tumor filoides, nekrosis lemak
Obesitas grade 1 dd overweight dd obesitas grade 2
2. Diagnosis Kerja=
Kanker payudara
Obesitas grade 1
H. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)
No.
Nama
Jenis Kelamin
Tgl Lahir/
Umur
Pekerjaan
No.HP
Status Kesehatan
1.
A
P
66
Petani
-
Sehat
2.
Su
L
60
Petani
-
Sehat
3.
Sa
P
59
Petani
-
Sehat
4.
So
P
55
Petani
-
Sehat
I. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
No.
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pekerjaan
No.HP
Status Kesehatan
1.
E
L
33
Produsen tahu
-
Sehat
2.
M
P
34
Pedagang
-
Sehat
3.
Em
P
10
Pelajar
-
Sehat
4.
Az
L
5
Pelajar
-
Sehat
J. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)
1. Genogram Keluarga ( Family Genogram )
(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda di bawahnya).
2. Bentuk Keluarga ( Family Structure )
Extended family (keluarga besar)
Goldenberg, 1980
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle )
Families in later life
Carter & McGoldrink, 1989
4. Peta Keluarga ( Family Map )
(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika keluarga sesuai kaidah umum pembuatan peta keluarga dilengkapi dengan keterangan/legenda di bawahnya).
5. APGAR Keluarga ( Family APGAR)
[ Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve ]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi keluarga)
APGAR Keluarga
Hampir selalu
(2)
Kadang-kadang (1)
Hampir tidak pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan kepada keluarga saya ketika saya menghadapi permasalahan
Ö
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya.
Ö
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya.
Ö
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan cinta.
Ö
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi waktu bersama.
Ö
Skor Total
8 (sangat fungsional)
Skala pengukuran: Skor: Contoh:
Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat
6. SCREEM Keluarga ( Family SCREEM)
( Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical )
Aspek SCREEM
Sumber Daya
Patologis
Social
Interaksi dan komunikasi pasien dengan keluarga serta tetangga baik
Pasien sudah tidak berinteraksi dan berkomunikasi dengan mantan suami pasien
Cultural
Pasien tidak percaya hal-hal yang gaib, sebagai penyebab sakitnya
Religious
Pasien beragama Islam
Pasien jarang melaksanakan ibadah sholat dengan alasan sering merasa lemas
Educational
Anak pasien lulusan SMA
Pasien tidak bersekolah dan pengetahuan tentang penyakitnya kurang
Economic
Anak pasien bekerja sebagai produsen tahun berpenghasilan sekitar Rp2.000.000,00 dan menantu pasien bekerja sebagai pedagang tahu di pasar berpenghasilan sekitar Rp1.000.000,00
Pasien sudah tidak bekerja
Medical
Pasien memiliki jaminan kesehatan (BPJS: PBI)
Akses pelayanan kesehatan terjangkau
7. Perjalanan Hidup Keluarga ( Family Life Line )
Tahun
Usia
(Tahun)
Life Events/ Crisis
Severity of Illness
1984
32
Berpisah dengan suami Stressor psikologis
2006
54
Gempa Yogyakarta Stressor psikologis
2014
62
Anak pindah rumah Stressor psikologis
2017
64
Pasien terdiagnosis kanker payudara kanan
K. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
Saat ini pasien tinggal di rumah anaknya semenjak sakit. Rumah pasien berada di daerah pemukiman padat penduduk di daerah Janten, Ngestiharjo. Ukuran rumah pasien +/- 8 x 10 meter, berdinding tembok, ruang tamu dan teras berlantai tegel sisanya berlantai semen, atap genteng. Rumah terdiri atas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi/WC, dapur, ruang tamu, ruang keluarga dan jemuran di lantai 2. Pencahayaan yang masuk ke ruangan dirasa cukup dan ventilasi juga cukup. Kebersihan dan kerapihan rumah dirasakan kurang.
2. Lingkungan Sekitar Rumah
(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air, pengaturan limbah, pembuangan sampah, situasi halaman, selokan, ,serta gambaran kedekatan dengan rumah tetangga sekitar)
Sumber air dari sumur, penampungan air di ember.
Pengaturan limbah: sebagian sampah dibakar di tempat produsen tahu, sebagian dibuang di tempat penimbunan sampah.
Halaman bergabung dengan tetangga di sekitarnya, tanpa pagar rumah.
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan keterangan/ legenda)

Keterangan:
A: Teras
B: Ruang tamu
C: Kamar tidur
D: WC
E: Tangga
F: Kamar tidur
G: Ruang keluarga
H: Ruang makan
I: Dapur
L. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
No.
Indikator PHBS
Jawaban
Ya
Tidak
1.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan
3.
Menimbang berat badan balita setiap bulan
4.
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
Ö
5.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Ö
6.
Menggunakan jamban sehat
Ö
7.
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan
lingkungannya sekali seminggu
Ö
8.
Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari
Ö
9.
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga
Ö
10
Tidak merokok di dalam rumah
Ö
Kesimpulan: rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan sehat
M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Nomor
Kunjungan
Tanggal
Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
1
3/10/2017
Pengetahuan pasien tentang sakit yang dideritanya masih kurang
Edukasi tentang penyakit pasien
2
5/10/2017
Edukasi anak pasien untuk berhenti merokok
Edukasi pola makan dan nutrisi pasien
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
1. Diagnosis Psiko - sosial & Kultural-spiritual =
Kurang pengetahuan tentang penyakitnya, tidak taat beribadah, tidak ber-PHBS
2. Diagnosis Holistik (Klinis plus Psiko - sosial & Kultural-spiritual )=
Kanker payudara kanan stadium IIIA, post MRM ( Mastectomy Radical Modified), obesitas grade 1, pada janda lansia tidak taat beribadah dengan pengetahuan yang kurang terhadap penyakitnya pada rumah tangga yang tidak berperilaku hidup bersih dan sehat.
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan 1 orang anggota keluarga) tentang :
a. Gambaran bahwa kanker dan obesitas merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan
b. Penyakit kanker dan obesitas: penyebab, faktor resiko, komplikasi, dan pengelolaan.
c. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan kanker dan obesitas:
♦ Makan dengan gizi seimbang, aktifitas fisik teratur, pola istirahat yang cukup, manajemen stress yang baik dan menghindarirokok, napza dan free sex
d. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 4 minggu sekali
f. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
g. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan pola makan dengan prinsip 3 J (jadwal, jenis, dan jumlah) untuk obesitas.
b. Melakukan aktifitas fisik secara teratur minggu selama 30-45 menit setiap hari
c. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari
d. Melakukan manajemen stress yang baik
e. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
f. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya setiap 4 minggu sekali
g. Menjaga kebersihan luka bekas operasi (ganti pembalut luka sesuai anjuran dokter) 2 hari sekali
h. Mendapatkan konseling metode CEA (Catharsis-Education-Action) untuk mengatasi pengetahuan yang kurang tentang penyakit kanker dan obesitas
i. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
j. Deteksi dini pada keluarga yang berisiko

3. Upaya Kuratif:
Pengobatan Kanker Payudara Stadium IIIA:
Berdasarkan Panduan Penatalaksaan Kanker Payudara, Kemenkes 2014:
a. Mastektomi simpel + radiasi dengan kemoterapi adjuvant dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi target
b. Mastektomi radikal modifikasi + radiasI dengan kemoterapi adjuvant, dengan atau tanpa hormonal, dengan atau tanpa terapi target
c. Kemoradiasi preoperasi dilanjutkan dengan atau tanpa BCT atau mastektomi simple, dengan/tanpa hormonal, dengan/tanpa terapi target
Cefixime caps 100mg 2x1 cap
Asam folat 2x1 tab
Vit B kompleks 2x1 tab
Kemoterapi sesuai jadwal RS
4. Upaya Rehabilitatif:
Fisioterapi pada lengan kanan pasien. Latihan peregangan aktif dapat dimulai 1 minggu pascaoperasi atau saat drainase dilepas, dan diteruskan hingga 6-8 minggu atau sampai lingkup gerak sendi penuh tercapai pada sisi lengan operasi (PPK Kanker Payudara, Kemenkes 2014).
5. Upaya Paliatif: untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
a) Mengurangi nyeri
b) Asuhan psikologi
c) Dukungan moral
d) Dukungan spiritual
 

No comments:

Post a Comment